Jaminan Keselamatan dan Kesejahteraan Bagi Paramedis dalam Menangani COVID-19

Sumarlin

Reporter

Sabtu, 21 Maret 2020  /  1:21 pm

Oleh Feriani, pemerhati kesehatan masyarakat (Mahasiswa Program Pasca Sarjana Kesmas Universitas Halu Oleo)

Oleh Feriani, pemerhati kesehatan masyarakat (Mahasiswa Program Pasca Sarjana Kesmas Universitas Halu Oleo)

 

Dunia saat ini tengah dilanda pandemi virus Corona atau biasa dikenal dengan COVID-19 (Corona Virus Diseases 2019). Virus mematikan ini berawal dari Wuhan, salah satu kota di China. Kasus pertama penyebaran virus corona, Covid-19, di China terungkap. Setelah ditelusuri kembali pemerintah China, kasus pertama penyebaran virus corona muncul pada 17 November 2019.

Sejak tanggal itu dan seterusnya, satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari. Pada 15 Desember 2019, jumlah total infeksi mencapai 27 orang tiap harinya. Pada 17 Desember 2019 jumlahya meningkat hingga 60 orang perharinya.

Tak hanya menyerang cina, virus mematikan ini dengan cepatnya menyebar keseluruh penjuru dunia seperti yang dilansir dari dari kompas.com, Wabah  virus corona di dunia masih terus merebak. Menurut data yang dikumpulkan oleh John Hopkins University per Sabtu (21/3/2020) pagi, jumlah total kasus virus corona Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 271.629 kasus. 

Dari kasus-kasus tersebut, terjadi 11.282 kematian dengan 87.403 pasien sembuh. Jumlah sebaran kasus paling banyak secara akumulatif masih ada di daratan China, yaitu 81.250 kasus. Ada 3.253 kasus kematian yang dilaporkan. Sementara, jumlah pasien sembuh mencapai 71.266 kasus. Terbaru, jumlah kasus kematian di China dilampaui oleh Italia. Italia menjadi negara kedua dengan jumlah total kasus infeksi virus corona terbesar setelah China, yaitu sebanyak 47.021.

Di Indonesia hingga Sabtu (21/3/2020) jumlah positif corona Indonesia sebanyak 369 orang. Dari jumlah itu ada 320 orang dirawat, 17 dinyatakan sembuh dan 32 orang meninggal dunia. Bahkan di DKI Jakarta, 25 tenaga medis positif terserang COVID-19 dan satu orang telah meninggal dunia. Di Sulawesi Tenggara data terbaru menyebut sekira 40 tenaga kesehatan dan dokter di RSUD Bahteramas harus diisolasi setelah merawat pasien positif Corona.

Tenaga medis merupakan orang yang paling rawan terpapar virus ini, karena merekalah yang lebih awal melakukan penangan setelah adanya kasus yang dinyatakan harus dilakukan penanganan khusus atau bahkan harus diisolasi.

Cerita beberapa dokter menyebut mereka harus rela meninggalkan keluarganya bahkan merelakan dirinya untuk tidak istirahat demi merawat pasien yang membutuhkan penanganan segera. Apalagi terkadang menjadi dilema buat para medis apakah menolong pasien dan mempertaruhkan kesehatan mereka, bahkan nyawa mereka, sedangkan mereka sendiri terkadang belum savety.  

Tanggungjawab dan tugas mulia seorang dokter dan paramedis untuk menolong pasien bagaimanapun resikonya adalah hal yang harus diutamakan, mereka bekerja tanpa pamrih dibanding kemungkinan resiko besar tertular virus yang dibawa oleh pasien. 

Dedikasi yang tinggi yang harus mereka emban baik saat bertugas di Rumah Sakit Rujukan Corona maupun di pusat kesehatan masyarakat menjadi ujung tombak suksesnya penanganan wabah covid-19, namun dukungan terhadap ketersedian Alat Pelindung Diri (APD) buat mereka sangat mutlak tersedia dan cukup.

Kekhawatiran sebagian tenaga medis di Kota Kendari sebenarnya sudah mulai hilang setelah  ada jaminan dari Wali Kota Kendari yang menyatakan akan memberikan asuransi pada para medis, apalagi masih banyak tenaga medis yang bekerja sebagai pegawai honorer.  Beberapa daerah di Sultra bahkan sudah menyediakan insentif buat para petugas kesehatan yang sudah siap mendedikasikan dirinya untuk menangani COVID-19 di Sultra.

Tak hanya peran petugas kesehatan dan pemerintah, peran masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam menekan laju persebaran pandemi ini.  Masyarakat diminta tetap waspada tanpa kepanikan, ikuti petunjuk resmi hanya dari otoritas yang berwenang saja, cari informasi resmi sebarkan dan laksanakan. Ayo dukung dan patuhi  himbauan yang telah disampaikan oleh Pemerintah Kota Kendari.

Semoga semua segera berakhir, Semoga Allah SWT melindungi kita semua, Aamiin Yaa Rabbal Alamin.

 

TOPICS

COVID-19