Jejak Sejarah, 5 Nama Indonesia Sebelum Kemerdekaan

Ahmad Jaelani

Reporter

Minggu, 11 Agustus 2024  /  11:43 am

Seniman memainkan drama kolosal berjudul Sudirman Panglimaku dalam Peringatan HUT TNI. Foto: Repro antaranews.com

JAKARTA, TELISIK.ID - Sebelum dikenal sebagai Indonesia, negara ini pernah memiliki berbagai nama yang mencerminkan kekayaan budaya dan sejarahnya. Dari Dwipantara hingga To-Indo, setiap nama membawa cerita dan makna yang menggambarkan kondisi serta pandangan dunia pada masa itu.

Nama-nama ini tak hanya sekadar sebutan, tetapi juga cerminan dari sejarah panjang yang membentuk identitas bangsa ini sebelum merdeka.

Telikers, kita akan menelusuri jejak sejarah dari lima nama yang pernah disematkan pada negara kepulauan ini sebelum mencapai kemerdekaannya.

1. Dwipantara

Jauh sebelum kemerdekaan, sekitar tahun 78 Masehi, Indonesia dikenal dengan nama Dwipantara yang berarti Kepulauan Tanah Seberang. Nama ini berasal dari bahasa Sanskerta, di mana "dwipa" berarti pulau dan "antara" berarti luar atau seberang, seperti dilansir dari CNN Indonesia.

Baca Juga: Kisah Eks Persija Silvio Escobar, Hampir Gagal Mualaf Gegara Takut Sunat

Nama Dwipantara sering disebut dalam naskah-naskah kuno, terutama oleh bangsa India yang menjalin hubungan perdagangan dengan wilayah kepulauan ini.

Dalam kisah epik Ramayana, nama Dwipantara disebutkan ketika menceritakan pencarian Sinta, istri Rama, yang diculik oleh Rahwana. Kisah ini membawa pembaca hingga ke Suwarnadwipa, atau Pulau Emas yang kini dikenal sebagai Sumatera, yang merupakan bagian dari Kepulauan Dwipantara.

Merujuk pada beberapa literatur klasik, nama Dwipantara juga sering dikaitkan dengan cikal bakal lahirnya istilah Nusantara. Sebutan ini menggambarkan Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang terletak di antara dua samudra besar, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Nama ini memperkuat identitas geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas dan strategis.

2. Nusantara

Nama Nusantara merupakan salah satu sebutan yang paling dikenal sebelum kemerdekaan. Nama ini berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "kepulauan". Nusantara pertama kali muncul dalam naskah kuno zaman Majapahit, yang merujuk pada wilayah-wilayah di luar Jawa yang menjadi bagian dari kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Pada masa kejayaannya, Kerajaan Majapahit berhasil menguasai hampir seluruh wilayah kepulauan di Asia Tenggara, yang saat itu dikenal dengan sebutan Nusantara. Namun, setelah runtuhnya Majapahit, istilah Nusantara sempat tidak terdengar dalam waktu yang cukup lama.

Baru pada tahun 1920-an, Ki Hadjar Dewantara, seorang tokoh pendidikan nasional, kembali menghidupkan istilah ini sebagai bagian dari identitas nasional. Nama Nusantara hingga kini masih sering digunakan untuk menggambarkan Indonesia sebagai negara kepulauan.

Meskipun tidak dijadikan nama resmi, istilah Nusantara tetap melekat dalam budaya dan sejarah Indonesia, menjadi simbol dari keberagaman dan kekayaan wilayah kepulauan yang luas ini.

3. Hindia Timur

Pada masa penjajahan, terutama oleh bangsa Eropa seperti Belanda dan Portugis, wilayah Indonesia dikenal dengan nama Hindia Timur. Nama ini digunakan oleh bangsa Eropa untuk membedakan wilayah Asia Tenggara dengan Hindia Barat, yang merujuk pada Kepulauan Karibia.

Nama Hindia Timur mencerminkan pandangan bangsa Eropa tentang kepulauan yang kaya akan rempah-rempah dan menjadi tujuan perdagangan yang sangat penting pada masa itu.

Ketika bangsa Eropa tiba di wilayah Nusantara, mereka segera menyadari potensi besar dari kekayaan alam yang dimiliki oleh kepulauan ini. Rempah-rempah seperti cengkeh, pala, dan lada menjadi komoditas yang sangat berharga di pasar Eropa.

Nama Hindia Timur pun mulai digunakan dalam berbagai peta dan dokumen resmi sebagai penanda wilayah perdagangan yang penting di Asia Tenggara.

Selain itu, nama Hindia Timur juga menunjukkan bagaimana bangsa Eropa memandang wilayah ini sebagai bagian dari wilayah yang lebih luas yang mereka sebut sebagai "Hindia". Pandangan ini menunjukkan betapa pentingnya wilayah ini dalam perdagangan global pada masa kolonial, bersumber dari wikipedia.org.

4. Hindia-Belanda

Nama Indonesia sebelum merdeka yang lainnya adalah Hindia-Belanda atau Nederlandsch-Indie. Nama ini digunakan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk merujuk pada wilayah Indonesia selama masa penjajahan mereka.

Nama Hindia-Belanda menggambarkan status Indonesia sebagai wilayah jajahan Belanda dari abad ke-17 hingga awal abad ke-20. Pemerintah kolonial Belanda menggunakan nama ini dalam semua urusan resmi dan administrasi, termasuk dalam berbagai dokumen, peta, dan surat-surat resmi.

Nama Hindia-Belanda menjadi identitas resmi Indonesia di mata dunia internasional selama masa penjajahan, menunjukkan kekuasaan penuh Belanda atas wilayah ini.

Baca Juga: Mistik: Asal Usul Hantu Banaspati dengan Teror Nyala Api Melayang di Udara

Selain itu, nama Hindia-Belanda juga menunjukkan betapa eratnya hubungan antara Indonesia dan Belanda pada masa itu, meskipun dalam konteks penjajahan. Penggunaan nama ini terus berlangsung hingga Indonesia mencapai kemerdekaannya pada tahun 1945, dan menjadi simbol dari masa penjajahan yang panjang dan penuh perjuangan.

5. To-Indo

To-Indo, atau Hindia-Timur, adalah nama yang digunakan oleh Pemerintah Jepang untuk menyebut Indonesia selama masa pendudukan mereka dari tahun 1942 hingga 1945. Nama ini digunakan secara resmi oleh pemerintah Jepang dalam berbagai urusan administrasi dan surat-surat resmi.

Selama masa pendudukan Jepang, nama To-Indo menjadi identitas resmi Indonesia di bawah kekuasaan militer Jepang. Meskipun masa pendudukan Jepang hanya berlangsung selama tiga tahun, namun nama To-Indo tetap menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia sebelum kemerdekaan.

Pendudukan Jepang memberikan dampak yang besar terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selama masa ini, banyak tokoh nasional yang mulai mengorganisir gerakan perlawanan dan mempersiapkan diri untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.  (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS