Kisah Nur Arisa Maryam: Mualaf Asal Jepang, Bercita-cita Menjadi Ulama Islam dengan Dukungan Keluarga
Merdiyanto , telisik indonesia
Selasa, 29 Juli 2025
0 dilihat
Nur Arisa Maryam memeluk Islam pada 17 Januari 2015. Arisa termotivasi menjadi ulama. Foto: Repro Instagram @Thejapanesemuslimah
" Nur Arisa Maryam, seorang mualaf asal Jepang, telah menginspirasi banyak orang melalui perjalanan spiritualnya memeluk Islam dan cita-citanya menjadi ulama wanita "

TOKYO, TELISIK.ID - Nur Arisa Maryam, seorang mualaf asal Jepang, telah menginspirasi banyak orang melalui perjalanan spiritualnya memeluk Islam dan cita-citanya menjadi ulama wanita.
Perjalanan Arisa, yang lahir dan besar dalam keluarga penganut agama Shinto, penuh dengan tantangan, namun dukungan keluarga menjadi pendorong utama dalam mewujudkan mimpinya.
Arisa pertama kali mengenal Islam saat mengambil jurusan Bahasa Melayu di salah satu universitas ternama di Tokyo pada April 2011.
Ketertarikannya pada bahasa asing membawanya bertemu dengan komunitas Muslim, termasuk dua wanita Muslim Jepang di Tokyo International Book Fair, tempat ia bekerja sebagai penerjemah.
Kisah hijrah mereka menyentuh hati Arisa, mendorongnya untuk mempelajari Islam lebih dalam.
“Saya terkesima dengan cara mereka hidup untuk Tuhan dan mendedikasikan ibadah hanya untuk-Nya,” ungkap Arisa dikutip okezone.com, Selasa (29/7/2025).
Baca Juga: Eks Bintang Real Madrid dan Aston Villa, Resmi Jadi Mualaf dan Sukses sebagai CEO di Arab Saudi
Pada 17 Januari 2015, setelah membaca Al-Qur’an dalam terjemahan bahasa Jepang, Arisa tak kuasa menahan air mata.
“Saat itulah saya merasa hidayah menyapa saya,” kenangnya.
Ia pun resmi mengucapkan syahadat, menandai awal perjalanan keislamannya. Namun, keputusan ini tidak langsung diterima keluarganya.
Ibunya kaget dan sempat tidak mengakui Arisa sebagai anak karena khawatir anaknya akan di-bully atau kesulitan menikah di Jepang, di mana Muslim adalah minoritas.
“Ibuku bilang aku bukan anaknya lagi dan tidak mau berbicara denganku untuk waktu yang lama,” cerita Arisa.
Meski menghadapi penolakan awal, Arisa tetap bersikap baik kepada keluarganya, berusaha menunjukkan bahwa Islam membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik.
Dukungan datang dari adik perempuannya, yang membantu meyakinkan sang ibu bahwa Arisa tetap orang yang sama. Perlahan, hati ibunya luluh.
“Ibu akhirnya melihat Islam sebagai agama yang indah dan meminta maaf sambil menangis,” ujar Arisa.
Puncaknya, beberapa tahun kemudian, nenek Arisa yang berusia 85 tahun juga memeluk Islam dengan mengucapkan syahadat di masjid di Tokyo.
Neneknya bahkan memberikan 20.000 yen (sekitar Rp 2,5 juta) untuk mendukung mimpinya menjadi ulama, dengan pesan, “Ini untukmu, untuk mewujudkan impianmu”, dikutip sindonews.com, Selasa (29/7/2025).
Baca Juga: Dulu Buat Film Hina Rasulullah, Arnoud van Doorn Kini Jadi Pembela Islam Setelah Mualaf
Arisa, yang kini tinggal di London untuk menempuh studi Bahasa Arab dan Studi Islam, semakin mantap mengejar cita-citanya. Ia juga menikah dengan seorang pria Muslim kelahiran London dalam sebuah pernikahan Islami di masjid Tokyo.
“Iman saya semakin kuat setelah pernikahan,” katanya.
Arisa aktif berdakwah melalui media sosialnya @thejapanesemuslimah dan bahkan membuat manga untuk berbagi kisah keislamannya, menginspirasi banyak orang.
“Syahadat bukan tujuan, melainkan awal. Saya terus berdoa agar iman saya dan keluarga semakin kuat,” ujar Arisa.
Kisahnya menjadi bukti bahwa dengan keteguhan hati dan dukungan keluarga, tantangan sebagai mualaf di negara minoritas Muslim dapat dilalui, bahkan membawa perubahan positif bagi orang-orang di sekitarnya.
Arisa berharap keluarganya yang lain juga akan mengikuti jejaknya dan neneknya. “Saya bersyukur Allah membuka hati keluarga kami secara bertahap,” tutupnya dengan penuh harap. (C)
Penulis: Merdiyanto
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS