Jokowi Instruksikan Polri Kawal Pembangunan IKN dan Acara G20
Reporter Jakarta
Selasa, 05 Juli 2022 / 5:04 pm
SEMARANG, TELISIK.ID - Presiden Jokowi menginstruksikan jajaran Polri mendukung agenda strategis nasional terutama pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur dan acara G20 di Bali.
Dikatakan berbagai upaya yang dilakukan dalam menangani pandemi COVID-19, tidak menyurutkan langkah pemerintah untuk melaksanakan berbagai agenda strategis nasional yang telah direncanakan.
Agenda besar pertama adalah agenda pembangunan IKN yang tidak hanya simbol sebagai identitas bangsa tetapi juga representasi kemajuan bangsa.
“Banyak agenda nasional lain yang harus didukung oleh Polri. Pertama, pembangunan Ibu Kota Negara. Pindah ibu kota adalah pindah cara kerja untuk membangun motor kemajuan Indonesia ke depan, Polri harus mengawal agar dapat berjalan lancar dan tepat waktu,” kata Presiden Jokowi ketika menyampaikan amanat pada upacara peringatan ke-76 Hari Bhayangkara, di Akademisi Kepolisian, di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Agenda kedua kata Jokowi, adalah Presidensi G20 Indonesia yang puncaknya akan digelar di Bali pada November mendatang.
“Agenda G20 yang sudah berlangsung dan harus terus dikawal. Puncaknya nanti adalah KTT G20 di bulan November, di Bali, yang akan dihadiri oleh para kepala negara anggota-anggota G20,” ujarnya.
Agenda besar nasional lainnya adalah penyelenggaraan pesta demokrasi pemilu serentak pada tahun 2024 mendatang.
Presiden menginstruksikan jajaran Polri untuk memberikan dukungan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) secara maksimal.
“Agenda besar demokrasi pileg, pilpres, dan pilkada serentak tahun 2024 harus diantisipasi dengan baik. Berikan dukungan kamtibmas secara maksimal, agar pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan polarisasi di masyarakat akibat pemilu 2019 lalu masih bisa dirasakan di Indonesia hingga saat ini. Sigit tak ingin Pemilu 2024 kembali mewariskan polarisasi.
"Sejak 14 Juni 2022, kita memasuki tahapan pemilu 2024. Sementara pemilu 2019 masih menyisakan permasalahan yang masih dapat kita rasakan. Yaitu polarisasi yang memecah belah antar masyarakat," kata Listyo ketika menyampaikan sambutan di upacara HUT Bhayangkara ke-76 di Akademi Kepolisian, Semarang, Selasa (5/7/2022).
Baca Juga: Indonesia Punya Tambahan Tiga Provinsi Baru, Sekarang Jadi 37
Menurutnya polarisasi itu telah banyak memecah belah masyarakat sehingga menghambat kemajuan bangsa.
Polri, kata Sigit, akan melakukan serangkaian upaya untuk mencegah polarisasi tersebut terjadi lagi. Listyo menganggap masih ada potensi terjadinya polarisasi pada 2024 mendatang.
"Polarisasi ini tidak boleh lagi terjadi pada pemilu, pilpres, pileg, pilkada serentak 2024. Karena konflik sosial dan perpecahan tentunya menjadi kemunduran bagi bangsa Indonesia," ucap dia.
Baca Juga: Hari Bhayangkara ke-76, Jokowi Anugerahkan Bintang Bhayangkara Nararya Bagi Tiga Personel Polri
Menurutnya, rangkaian Hari Bhayangkara ini menjadi momentum bagi Polri mempersiapkan diri jelang pesta demokrasi mendatang. Hal itu tergambar dari tema kegiatan Bhayangkara yang turut mengusung persatuan dan kesatuan.
"Serta menjaga dan mengawal keberagaman," tandasnya. (B)
Penulis: Marwan Azis
Editor: Musdar