Selain Gizi Buruk, Bocah di Bombana Juga Alami Gangguan Saraf
Hir Abrianto, telisik indonesia
Sabtu, 22 Februari 2020
0 dilihat
Faqih hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur. Foto: Hir/Telisik
" Faqih ini lahir normal dan sehat. Tapi menjelang usianya satu tahun, dia sakit dan sempat dirawat pada Puskemas Rarowatu kemudian dirujuk ke RSUD Bombana. Disana dia ditangani oleh dokter saraf. "
BOMBANA, TELISIK.ID - Kondisi Al Faqih, anak usia lima tahun yang menderita gizi buruk di Bombana, hanya bisa terbaring kaku. Sudah lama dalam pantauan petugas kesehatan setempat, keadaannya justru makin memprihatinkan
Menderita gizi buruk sejak berusia enam bulan, Faqih yang lahir di Desa Lampeantani, Kecamatan Rarowatu, Kabupaten Bombana, ternyata tak hanya menderita gizi buruk, tetapi juga mengalami gangguan saraf.
Kepala Dinas Kesehatan Bombana, dr. Sunandar membenarkan kasus gizi buruk yang dialami Faqih. Sebelumnya, Kata Sunandar, jelang usianya memasuki satu tahun, Faqih mengalami sakit dan dirawat di Puskesmas Rarowatu. Akibat kondisinya yang tak kunjung membaik, Faqih terpaksa dirujuk ke RSUD Bombana.
Baca Juga : Dua Rumah Warga di Kolaka Ludes Terbakar
Disana Faqih langsung ditangani oleh dokter spesial saraf anak karena sesampainya di rumah sakit kelas I Kota Munajah itu Ia didiagnosa mengalami gangguan kesehatan akibat cairan pada kepala dan itu harus dikeluarkan (sedot).
"Faqih ini lahir normal dan sehat. Tapi menjelang usianya satu tahun, dia sakit dan sempat dirawat pada Puskemas Rarowatu kemudian dirujuk ke RSUD Bombana. Disana dia ditangani oleh dokter saraf," jelas Sunandar.
Cairan yang ada di dalam kepala Faqih, lanjut Sunandar, mempengaruhi organ sensitif lainnya seperti paru-paru.
"Ada cairan di kepala dan itu penyakit dasarnya sehingga kondisinya makin parah seperti yang sekarang. Penyakitnya ini bisa sembuh kalau dioperasi," lanjutnya.
Baca Juga : Mantan Ketua KPU Busel Bebas dari Lapas
"Mau dirujuk tapi kasihan kelaurga ini tidak mampu," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Faqih tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah berukuran 3x5 meter. Ayah Faqih bekerja sebagai kuli pemikul papan yang penghasilannya bahkan untuk makan sehari-hari saja tak cukup.
Baca Juga : Dua Mahasiswa Kolaka dari Wuhan Bebas Virus Corona
Reporter: M10
Editor: Rani