Kasus COVID-19 Melonjak, Dikmudora Kendari Terapkan PTM 50 Persen

Muhammad Ilwanto

Reporter

Jumat, 18 Februari 2022  /  1:14 pm

Proses pembelajaran tatap muka di salah satu SD di Kota Kendari. Foto: Muhammad Ilwanto/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Kasus COVID-19 di Kota Kendari kembali melonjak. Terbaru, ada sebanyak 909 kasus, yang membuat Kota Kendari harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Menanggapi kondisi ini, Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, Makmur, S.Pd, M.Pd, terpaksa harus memberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sebesar 50 persen, yang sebelumnya sudah mencapai angka 80 persen ke atas.

"Kami tidak mau mengambil risiko, karena ini menyangkut masalah keselamatan para siswa. Jadi kita kembali berlakukan pembatasan PTM sampai 50 persen," ungkapnya saat dihubungi Telisik.id Jumat (18/2/2022).

Ketua PGRI Kota Kendari tersebut menjelaskan, penerapan PTM 50 persen ini tidak berlaku di seluruh sekolah, tetapi menyesuaikan dengan kondisi dari sekolah tersebut, apakah ada kasus atau tidak.

"Per 15 Februari lalu, ada empat sekolah yang melapor bahwa siswa-sisiwinya mengalami demam, flu, dan lain sebagainya. Itu langsung kami berlakukan PTM 50 persen. Dan sekolah yang tidak ada gejala seperti itu, tetap bisa memberlakukan pembelajaran sampai 80 persen. Dan ini telah sesuai arahan dari Bapak Wali Kota Kendari," ujarnya.

"Jika terdapat sampai 5 orang saja yang mengalami gejala-gejala positif, itu akan diberlakukan PTM 50 persen sampai 5 hari. Jika tidak ada perubahan atau malah meningkat, akan ditambah sampai 12 hari," sambungnya.

Salah satu orang tua siswa, Muliyatin mengungkapkan, dengan kondisi pandemi COVID-19 yang kembali meningkat, ada rasa khawatir terhadap anaknya yang melakukan pembelajaran secara langsung di sekolah.

"Pastinya ada rasa cemas, terlebih anak saya masih duduk di kelas satu SD, daya tahan tubuhnya masih belum kuat. Sehingga khawatir dia bisa terkena COVID-19 yang sudah kembali meningkat di Kota Kendari," ujarnya.

Baca Juga: Ada Guru Positif COVID-19, PTM di Konawe Dihentikan Sementara

Tetapi Muliyatin juga tidak ingin anaknya belajar online, karena menurutnya kurang efektif.

"Kita jadi dilema juga sebagai orang tua. Namun saya yakin jika kita betul-betul menerapkan protokol kesehatan dengan benar, Insya Allah tidak akan tertular," tambahnya.

Karena itu, Muliyatin selalu menerapkan protokol kesehatan kepada anaknya. Dan Alhamdulillah, sampai detik ini belum ada kasus positif COVID-19 atau gejalanya,  sehingga anaknya dapat melaksanakan PTM dengan lancar.

Sementara itu, Wali Kota Kendari, H. Sulkarnain Kadir sudah menjelaskan, setiap instansi yang memiliki kasus positif COVID-19 ataupun mengalami gejala-gejala sebanyak 5 persen, harus sudah berlakukan work from home  sebesar 50 persen.

Baca Juga: Menerawang Nasib Pendidikan dan Guru Honorer Tahun 2023

"Kita tidak ingin penyebaran meluas dengan cepat, sehingga jika menemukan kasus itu harus segera menerapkan pembatasan kegiatan. Mari patuhi protokol kesehatan dengan benar," kata Sulkarnain Kadir.

Dia yakin masyarakat Kota Kendari bisa, karena kondisi seperti ini sudah dilalui selama dua tahun terakhir.

"Alhamdulilah kita mampu melewatinya dengan baik. Sehingga saya kembali menghimbau mari patuhi protokol kesehatan, serta selalu menjaga kesehatan dengan baik," ucapnya. (B)

Reporter : Muhammad Ilwanto

Editor: Haerani Hambali