22 Tahun Wakatobi: Pendiri Soroti Penguatan SDM
Ana Pratiwi, telisik indonesia
Rabu, 17 Desember 2025
0 dilihat
La Ode Taalami, salah satu tim akademisi yang dikenal sebagai pendiri Kabupaten Wakatobi. Foto: Ist.
" Kabupaten Wakatobi dinilai telah menunjukkan kematangan sebagai daerah otonom di usianya yang ke-22 tahun. Perjalanan panjang kepemimpinan dari masa ke masa menjadi fondasi penting bagi pembangunan dan eksistensi Wakatobi hingga saat ini "

WAKATOBI, TELISIK.ID – Kabupaten Wakatobi dinilai telah menunjukkan kematangan sebagai daerah otonom di usianya yang ke-22 tahun. Perjalanan panjang kepemimpinan dari masa ke masa menjadi fondasi penting bagi pembangunan dan eksistensi Wakatobi hingga saat ini.
Salah satu Tim Akademisi yang dikenal sebagai Tim 5 Pendiri Wakatobi, Dr. La Ode Taalami, M.Hum, mengatakan Wakatobi terus membuka diri dan berupaya menegaskan posisinya di tingkat regional maupun nasional.
Menurut Taalami, Wakatobi tumbuh melalui proses kepemimpinan yang panjang, mulai dari Syarifudin Safaah, Mahufi Madra, Bupati Definitif Hugua dan Efiarto Rusmin.
“Kemudian Hugua dan H. Arhawi, kemudian Arhawi dan Ilmiati Daud, terus Haliana dan Ilmiati Daud, hingga saat ini kepemimpinan Haliana dan Sawiah Wualo. Semua itu membentuk wajah Wakatobi hari ini dan menjadi kebanggaan masyarakat,” ujarnya, Rabu (17/12/2025).
Baca Juga: Porseni SMAN 1 Wangi-Wangi Dorong Prestasi dan Pembentukan Karakter Siswa
Menurutnya, kemajuan Wakatobi tidak hanya terlihat dari pembangunan fisik, tetapi juga dari sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun kemandirian daerah.
Upaya tersebut dilakukan agar Wakatobi mampu sejajar dengan kabupaten lain yang lebih dulu berkembang di Sulawesi Tenggara maupun di tingkat nasional.
Taalami mengibaratkan Wakatobi di usia 22 tahun seperti seorang pemuda yang mulai beranjak dewasa. Pada fase ini, berbagai capaian dan prestasi telah diraih dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Setiap periode kepemimpinan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun seluruh bupati Wakatobi, baik pelaksana maupun bupati definitif, adalah putra-putra terbaik pilihan rakyat yang membawa harapan dan kesejukan, terutama bagi generasi muda,” kata Taalami.
Ia menekankan pentingnya sinergi berkelanjutan antara pemerintah dan masyarakat agar Wakatobi tumbuh sebagai daerah yang matang dan berkarakter. Dengan demikian, siapa pun yang datang berkunjung dapat merasakan suasana yang sejuk, damai, dan aman.
Sebagai pendiri, ia berharap masyarakat tidak hanya fokus pada kelemahan, tetapi menjadikannya sebagai pijakan untuk perbaikan dan kemajuan bersama.
Tantangan utama hampir semua daerah, kata Taalami, adalah bagaimana pemerintah dan masyarakat bersama-sama mewujudkan kesejahteraan.
Baca Juga: 27 Titik di Muna Dapat Bantuan Internet Gratis
“Kesejahteraan itu bukan sekadar pemberian, tetapi hasil dari proses berpikir dan bekerja bersama antara pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
Terkait pekerjaan rumah ke depan, Taalami menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas utama Wakatobi.
“Mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, SDM harus diperkuat dengan ilmu pengetahuan, karakter kebangsaan, etika, moral, dan nilai agama. Dengan itu, keterbatasan potensi daratan dan dominasi wilayah laut bisa diubah menjadi kekuatan,” jelasnya.
Ia optimistis, dengan SDM yang unggul dan berkarakter, Wakatobi dalam sepuluh tahun ke depan dapat tumbuh sebagai daerah yang damai, sejahtera secara ekonomi, pendidikan, sosial, dan budaya, serta menjadi tujuan yang diimpikan dan nyaman bagi masyarakatnya sendiri. (C-Adv)
Penulis: Ana Pratiwi
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS