Kasus Sifilis Naik Pesat hingga 70 Persen, Ini Penyebabnya
reporter
Minggu, 14 Mei 2023 / 7:27 am
JAKARTA, TELISIK.ID - Salah satu penyakit menular seksual (PMS), sifilis, kasusnya meningkat pesat hingga 70 persen. Hal ini berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selama lima tahun terakhir.
Dilansir dari Health.detik.com, pada 2018 lalu, kasus sifilis yang terdeteksi hanya 12.484 orang. Jumlah itu terus mengalami peningkatan, hingga pada 2022, jumlahnya mencapai 20.783 kasus.
Sifilis atau raja singa termasuk penyakit yang sangat menular yang disebarkan melalui aktivitas seksual. Sifilis disebabkan oleh bakteri treponema pallidum. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau lecet pada kulit atau selaput lendir.
Penularan penyakit ini salah satunya dipicu perilaku seks berisiko salah satunya seks bebas.
"Sifilis memang disebabkan karena penyakit menular seksual dan itu pasti karena seks bebas. Yang harus diedukasi ya kalau melakukan hubungan seksual ya harus menggunakan barrier supaya PMS tidak terjadi," kata spesialis obgyn dr Widyorini Lestari Hanafy, SpOG, SubSp Onk, dikutip dari Detik.com, Jumat (12/5/2023).
Baca Juga: 5 Penyakit Menular Ini Harus Diwaspadai Jemaah Haji Setelah Pulang di Tanah Air
"Tapi ya edukasinya lebih ke hulu, ya jangan melakukan seks bebas," tambahnya.
Persentase pengobatan pada pasien sifilis pun masih tergolong rendah yakni hanya berkisar 40 persen pasien. Sisanya tidak mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan jika tertular saat hamil.
Selain itu, berikut faktor risiko lain yang menyebabkan penularan sifilis menjadi rentan di antaranya:
1. Berhubungan seks dengan banyak pasangan.
2. Pria yang melakukan hubungan seks dengan pria.
3. Penggunaan narkoba jenis suntik.
Baca Juga: WHO Pantau Varian Baru COVID-19 Arcturus
Dikutip dari Rebuplika.co.id, bila sudah melakukan skrining dan terbukti positif sifilis, sebaiknya segera memberi tahu pasangan masing-masing. Dengan begitu, pasangan dapat melakukan tes untuk mendeteksi penularan sehingga bisa mendapatkan pengobatan lebih awal.
Terkait dengan skrining, berdasarkan data Kemenkes yang dihimpun pada tahun 2022, lima provinsi dengan penemuan pasien sifilis terbanyak ada di Papua 3.864 pasien, Jawa Barat 3.186 pasien, DKI Jakarta 1.897 pasien, Papua Barat 1.816 pasien dan Bali 1.300 pasien.
Sementara untuk provinsi dengan jumlah pasien yang paling banyak dites sifilis berada di Jawa Barat 305.816 jiwa, Jawa Timur 273.479 jiwa, Jawa Tengah 167.303 jiwa, DKI Jakarta 71.037 jiwa dan Banten 63.451 jiwa. (C)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS