Kendari Undercover: Rahasia Ayam Kampus Sembunyikan Jati Diri dari Keluarga dan Pacar
Reporter
Senin, 03 Oktober 2022 / 2:47 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Prostitusi berkembang mengikuti laju perubahan zaman. Kemajuan teknologi bahkan sanggup memudahkan pekerjaan para pebisnis esek-esek.
Termasuk bisnis esek-esek di lingkungan kampus yang melibatkan mahasiswi. Sebut saja Tasya (nama disamarkan) salah satu mahasiswi kampus ternama di Kota Kendari, menjadi ayam kampus sejak awal kuliah dua tahun lalu.
Awal mula ia terjerumus ke dalam dunia hitam tersebut setelah semasa SMA keperawanannya direnggut oleh sang pacar. Merasa dirinya sudah tak suci lagi, perempuan berambut panjang ini memilih menjadi "Ayam Kampus" saat masuk kuliah.
Selain itu, desakan ekonomi membuat si ayam kampus lebih memilih jalan pintas dengan menjual diri untuk menambah pundi-pundi uang.
Baca Juga: Penulis Cantik Ini Dikabarkan Bikin Ariel Noah Klepek-klepek, Luna Maya Gigit Jari
Saat ditemui Telisik.id sekira pukul 22.55 Wita di salah satu kos-kosan, ia membeberkan, dibandingkan dengan PSK di lokalisasi, keberadaan ayam kampus memang lebih sulit dilacak. Saat diperhatikan, penampilan dan keseharian mereka di kampus terlihat sama dengan mahasiswi-mahasiswi lainnya.
"Saya ekslusif, tidak terang-terangan, tidak sama seperti wanita lain. Kita ini ada orang tua, keluarga juga pacar," kata wanita dengan senyum manis ini.
Lanjut mahasiswi semester 5 ini mengatakan, untuk menarik pelanggan, media sosial menjadi tumpuan utama. Tak jarang tawaran itu juga datang dari mulut ke mulut.
"Kita pilih-pilih juga pelanggan karena bukan seperti michat. Palingan kita hanya pasang saja foto cantik atau seksi di medsos kalau sudah ada yang tanya bisa dipakai, kita jawab bisa. Setelah itu bahas tempat dan tarifmi," singkat Tasya.
Kesan eksklusif yang ditawarkan oleh penjaja cinta ayam kampus, membuat mereka tak mau sembarangan memilih tempat untuk berkencan.
Jika ada konsumen yang tertarik menggunakan jasa si ayam kampus, paling tidak yang menginginkan bercinta di hotel. Tarif yang mereka patok juga terbilang cukup tinggi, Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.
Baca Juga: Wanita Cantik Asal Indonesia Ini Ditawari Jadi Artis Porno Jepang, Punya Anak Tanpa Suami
"Sudah begitu harganya kak, memang mahal. Makanya saya bilang tadi kita pilih-pilih pelanggan, yang kita mau yang dompetnya tebal," tutur Tasya.
Tak jarang Tasya sempat terpikirkan penyakit yang bisa datang kapan saja dengan pekerjaan sampingan yang ia lakoni itu.
"Takut juga, tapi kita begini hanya kalau ada barang yang ingin dibeli. Intinya, lagi krisis ekonomi saja kita begini. Itupun bisa satu bulan hanya dua kali," pungkasnya. (A)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali