Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara Hadiri Pelaksanaan Dapur Sehat Atasi Stunting di Buton Selatan

Riksan Jaya

Reporter

Jumat, 03 Mei 2024  /  1:16 pm

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Asmar, saat menghadiri kegiatan Dashat di Desa Lampanairi. Foto: Ist.

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Asmar, menghadiri kegiatan pelaksanaan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Desa Lampanairi, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, pada Jumat (3/5/2024).

Dalam sambutannya, Asmar menyampaikan bahwa Dashat merupakan salah satu program dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.

"Dashat ini merupakan salah satu strategi untuk mencari cara bagaimana agar makanan para ibu hamil dan Baduta dapat dibuat dari bahan pangan yang tersedia di desa," jelasnya, Jumat (3/5/2024).

Lebih lanjut, Asmar menuturkan bahwa menu Dashat ini juga dapat menjadi peluang usaha baru bagi para ibu di Kampung Keluarga Berkualitas (KBK), melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).

"Agar peran Dashat di Kampung Keluarga Berkualitas yang terintegrasi dengan Rumah Dataku semakin kuat, diperlukan pendekatan konvergensi untuk percepatan penurunan stunting. Sehingga terjadi perubahan perilaku masyarakat, serta pendampingan kepada keluarga berisiko stunting dengan peningkatan kualitas gizi dan pemberdayaan ekonomi keluarga," ujarnya.

Baca Juga: Momen Bahagia Pelantikan Penyuluh KB PPPK BKKBN Sultra

Asmar optimis bahwa jika kegiatan seperti ini terus dilakukan dengan edukasi kepada masyarakat, serta melibatkan dan mendapatkan komitmen dari semua pihak untuk menurunkan stunting, maka prevalensi stunting di Buton Selatan dapat diturunkan.

"Hasil SKI 2023 menunjukkan bahwa angka stunting di Buton Selatan mengalami kenaikan dari 32,6 persen di tahun 2022 menjadi 37,1 persen di tahun 2023, atau naik 4,5 persen," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Buton Selatan, La Asari menambahkan bahwa Dashat merupakan salah satu upaya percepatan penurunan stunting di tingkat desa, serta menjadi sarana belajar, berinovasi, dan berimprovisasi bagi para ibu dengan memanfaatkan bahan lokal yang mudah didapat di sekitar rumah.

Terkait Kampung Keluarga Berkualitas, La Asari menyampaikan bahwa saat ini Buton Selatan telah memiliki 53 Kampung Keluarga Berkualitas dari 70 desa.

Baca Juga: Kepala Perwakilan BKKBN Sultra Lantik Ratusan Penyuluh KB PPPK

"Targetnya pada tahun 2024, seluruh desa di Buton Selatan atau 70 desa akan menjadi Kampung Keluarga Berkualitas," katanya, Jumat (3/5/2024).

“Kampung KB tersebut nantinya akan terintegrasi dengan Rumah Data Kependudukan atau Rumah Dataku,” lanjut La Asari.

Kegiatan Pelaksanaan Dapur Sehat Atasi Stunting di Desa Lampanairi ini dihadiri oleh jajaran Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Buton Selatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Selatan, camat, kepala desa, TP-PKK, tokoh masyarakat, kader, TPK, petugas lapangan, dan mitra lainnya. (B-Adv)

Penulis: Riksan Jaya

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS