Kesadaran Masyarakat Kota Kendari Tentang Pencemaran Lingkungan Masih Kurang

Mohamad To'at

reporter

Senin, 03 Januari 2022  /  9:33 pm

Sampah Teluk Kendari, Jalan Wr Soepratman, Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari, Kota Kendari. Foto: Mohamad To'at/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Saat ini, di masyarakat kita tentunya kesadaran mengenai isu-isu tentang Go Green atau tentang pencemaran lingkungan masih kurang perhatian.

Sampah-sampah yang berserakan di laut merupakan sampah rumah tangga, atau sampah dari limbah konsumsi yang dibuang begitu saja ke laut, bukan hanya itu saja, bahkan di tempat wisata masih terlihat beberapa sampah yang berserakan.

Perlunya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah adalah hal terpenting untuk membuat lingkungan menjadi lebih bersih, sampah-sampah plastik merupakan limbah yang sangat berbahaya karena bisa terurai sekitar 10 sampai 500 tahun ke depannya.

Menyadari berbahayanya limbah dan sampah tersebut, diharapkan ke depannya masyarakat lebih peduli tentang konsep Go Green, dan peduli lingkungan agar bumi yang kita tempati ini menjadi lebih sehat dan lebih hijau tanpa adanya sampah dan meningkatkan reboisasi agar hutan-hutan dapat lestari, dan dapat mengurangi pemanasan global yang merugikan manusia itu sendiri.

Salah satu masyarakat yang menyikapi hal tersebut adalah Saharudin warga Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari yang mengatakan, sampah-sampah yang dibuang sembarangan merupakan sampah rumah tangga yang dibuang karena ketersediaan tong sampah yang jauh dan terbatas, sehingga membuat masyarakat cenderung membuang sampah di laut atau lingkungan lainnya.

"Begini, sampah-sampah itu bukannya saya malas buang tapi memang lokasi pembuangan dan lokasi tempat saya tinggal agak jauh," kata Saharudin, Senin (3/1/2022).

Baca Juga: Polemik Pemira BEM UHO Terus Bergulir, Begini Tanggapan Rektor

Menyikapi hal itu, Mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITK) UHO, Safrudin S, menambahkan isu lingkungan perlu perhatian ekstra, baik oleh pemerintah atau pun masyarakat.

"Kalau menurut saya, itu sampah-sampah harus ada perhatian ekstra masyarakat dan pemerintah, harus ada inisiatif untuk sadarkan diri sendiri kalau membuang sampah itu merugikan lingkungan," kata Safrudin S.

Sedangkan menurut Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UHO, Ahmad Suryadi, perlu adanya penambahan tong-tong sampah di titik-titik lokasi yang mungkin diperlukan masyarakat.

"Perlu beberapa tong-tong sampah di lokasi-lokasi tertentu yang mereka butuhkan, misalnya lokasi yang ramai pengunjung pasti perlu tong sampah. Adapun kalau sudah disediakan tapi masih buang sembarangan berarti kesadarannya masih kurang," kata Ahmad Suryadi.

Sementara itu, salah satu pengurus Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)  Sultra, Asti mengatakan, isu lingkungan di Kota kendari belum banyak penyadaran, karena beberapa wilayah termasuk Teluk Kendari masih menjadi sasaran tempat membuang sampah.

Tentunya kata Asti, menjadi penting menegaskan peraturan tentang sampah, agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan tempat termasuk di laut.

Baca Juga: Sultra Ekspor 18 Ton Jambu Mete ke Vietnam

"Contohnya saya seringkali melihat beberapa pedagang yang membuang sampah-sampah plastik bekas dagangan mereka ke laut di daerah teluk," ungkapnya.

"Tentunya ini menjadi alasan betapa pentingnya peraturan yang harus dibuat oleh pemerintah tentang pelarangan membuang sampah sembarangan," lanjutnya menekankan.

Kata dia, kasus-kasus seperti isu lingkungan masihlah sering terjadi karena pola hidup masyarakat yang konsumtif dan beberapa kesadaran diri yang belum dibangun.

"Maka dari itu, diharapkan kedepannya ada perubahan sehingga masyarakat dan kota yang kita cintai dapat terlihat bersih dan nyaman, karena masyarakat yang sehat adalah cerminan dari kebersihan kita," tuturnya. (A)

Reporter: Mohamad To'at

Editor: Kardin