Kondisi Panti Sosial Asuhan Anak Memprihatinkan, Banyak Gedung Rusak
Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 29 November 2024
0 dilihat
Kondisi fasilitas gedung Panti Sosial Asuhan Anak dan Bina Remaja yang berada di bawah naungan Dinas Sosial (Dinsos) Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: Erni Yanti/Telisik
" Kondisi fasilitas Panti Sosial Asuhan Anak dan Bina Remaja yang berada di bawah naungan Dinas Sosial (Dinsos) Sulawesi Tenggara (Sultra) semakin memprihatinkan "
KENDARI, TELISIK.ID - Kondisi fasilitas Panti Sosial Asuhan Anak dan Bina Remaja yang berada di bawah naungan Dinas Sosial (Dinsos) Sulawesi Tenggara (Sultra) semakin memprihatinkan.
Pantauan telisik.id menunjukkan, beberapa gedung sudah tidak digunakan lagi, sementara gedung lainnya masih dipakai meskipun kondisinya mulai rusak.
Dari belasan gedung yang ada, hanya tujuh yang masih layak digunakan. Sisanya rusak parah dan tidak memenuhi standar untuk mendukung kegiatan sosial di panti tersebut.
Panti Sosial Asuhan Anak dan Bina Remaja memegang peranan penting dalam menampung anak-anak dari berbagai kabupaten di Sulawesi Tenggara, khususnya mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Panti ini memberikan tempat tinggal, pembinaan, dan pendidikan bagi anak-anak terlantar, dengan tujuan membantu mereka meraih masa depan yang lebih baik. Namun, fasilitas yang ada kini tidak lagi mendukung kegiatan tersebut secara optimal.
Baca Juga: DPRD Minta Pemkab Kolaka Utara Segera Anggarkan Pembenahan Fasilitas Kesehatan
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Panti Sosial Asuhan Anak dan Bina Remaja, Hadeli, menjelaskan bahwa kondisi fisik bangunan panti yang sudah menua dan banyak yang rusak, menjadi tantangan besar dalam menjalankan tugas sosial panti.
Saat ini, pihaknya hanya dapat melakukan pemeliharaan ringan pada gedung-gedung yang masih layak digunakan.
"Saat ini, kami hanya bisa melakukan pemeliharaan ringan di gedung-gedung yang masih bisa dipakai. Kami tidak dapat melakukan perbaikan besar karena status tanah panti ini adalah hibah, sehingga kami merasa terbatas dalam hal perbaikan," ungkap Hadeli saat ditemui di UPTD beberapa waktu lalu.
Hadeli menambahkan, status tanah yang kini beralih menjadi hibah membuat pihak panti kesulitan untuk melakukan renovasi besar. Status hibah ini mengikat mereka pada keterbatasan dalam melakukan perubahan signifikan pada bangunan yang ada.
"Karena tanah ini sudah menjadi hibah, kami tidak bisa merombak total gedung-gedung yang ada. Kami hanya bisa melakukan pemeliharaan ringan agar gedung-gedung tersebut tetap layak digunakan," tambahnya.
Meski begitu, pihak panti tetap berharap agar pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, dapat memberikan solusi untuk memperbaiki kondisi fasilitas panti.
"Jika suatu saat status tanah ini diserahkan kembali kepada kami, tentu kami akan sangat bersyukur. Bangunan yang ada memang sangat membutuhkan perbaikan agar dapat berfungsi secara optimal," harap Hadeli.
Di tengah keterbatasan fasilitas, Panti Sosial Asuhan Anak dan Bina Remaja tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak yang berada di bawah pengasuhan.
Baca Juga: Kubra II Futsal: Fasilitas Lengkap dan Nyaman untuk Olahraga di Kendari
Saat ini, sekitar 70 anak dibina di panti ini, terdiri dari 50 anak usia SD, SMP, dan SMA, serta 20 remaja yang mengikuti pelatihan keterampilan dan bimbingan setiap tahunnya.
Salah seorang pengasuh, Nasdar menyatakan, meski sebagian besar gedung sudah rusak, pihaknya tetap berupaya memberikan pengasuhan terbaik.
“Meskipun banyak gedung yang rusak, kami tetap berusaha memberikan asuhan yang terbaik untuk masa depan mereka,” ujar Nasdar.
Panti Sosial Asuhan Anak dan Bina Remaja berharap memperoleh perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat untuk perbaikan fasilitas panti. (B)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS