Kisah Mantan Pendeta Mualaf: Ucap Dua Kalimat Syahadat di Kamar Mandi dan Dituduh Teroris

Merdiyanto

Content Creator

Sabtu, 14 Desember 2024  /  7:50 pm

Harun mantan Pendeta yang jadi Mualaf, pernah dituduh sebagai teroris. Foto: Repro screenshot YouTube @neo oswald

AMERIKA, TELISIK.ID - Harun, seorang pendeta asal Mississippi, Amerika Serikat, yang terlahir dan dibesarkan dalam lingkungan Kristen yang sangat religius, telah melalui perjalanan spiritual yang penuh tantangan.

Dengan gereja-gereja yang lebih banyak daripada restoran cepat saji di daerahnya, ia aktif beribadah sejak kecil. Namun, takdir membawanya pada sebuah keputusan besar yang mengubah hidupnya.

Sejak usia muda, Harun telah dipercaya untuk memimpin umat sebagai seorang pendeta. Meski begitu, dalam hati kecilnya, ia terus bertanya-tanya dan meragukan kebenaran ajaran agama yang selama ini ia yakini.

Semakin dalam Harun mempelajari Alkitab, terutama bagian yang menjelaskan tentang Yesus sebagai Nabi dan Anak Tuhan, semakin besar pula keraguannya terhadap keyakinan yang selama ini ia anut.

Baca Juga: Wanita Pecandu Sabu Putuskan Mualaf: Pernah Ikut Aliran Satanic Penyembah Lucifer

"Aku merasakan kekuatan Yesus adalah manusia dan bukan Tuhan. Sejak saat itu aku berdoa pada Tuhan," kata Harun, mengutip video YouTube Neo Oswald.

Dalam perjalanan menuju gereja untuk melatih anggota baru, keraguan mulai muncul dalam hati Harun. Harun berdoa memohon petunjuk kepada Tuhan yang ia ragukan keberadaannya.

Dalam perbincangan dengan sahabatnya yang tinggal di Arab Saudi, Harun mengungkapkan keraguannya terhadap konsep ketuhanan Yesus. Ia mengakui bahwa ia berdoa, namun tanpa keyakinan penuh akan tujuan doa-doanya.

"Dia pun mengacungkan jarinya ke arah saya, lalu bilang 'kamu adalah seorang Muslim kawan'. Saya kembali mengacungkan jari ke arahnya lalu berkata, 'tidak saya bukan Muslim'," ungkapnya.

Sepulang dari pertemuan dengan sahabatnya, rasa penasaran Harun semakin besar. Ia pun mencari tahu tentang Islam di internet. Penjelasan tentang rukun Islam, terutama dua kalimat syahadat, membuatnya merasa menemukan sesuatu yang selama ini ia cari.

"Setiap pilar yang saya baca itu terasa seperti sesuatu telah terbuka. Setelah saya selesai membaca kelima pilar tersebut saya tahu bahwa saya tidak bisa pergi ke tujuan lain," ujarnya, dilansir dari viva.co.id, Sabtu (14/12/2024).

Dengan penuh keyakinan, Harun membuat teks dua kalimat syahadat. Ia memilih kamar mandi sebagai tempat yang paling sunyi untuk mengucapkan syahadat seorang diri, jauh dari pandangan anggota keluarganya.

"Saya memegang kertas ini, kemudian saya pergi ke kamar mandi. Saya syahadat di kamar mandi sendiri. Saya mandi, kemudian sholat," ujarnya.

Baca Juga: Mantan Pendeta Mualaf Usai Memurtadkan 3.000 Orang

Rahasia Harun menjadi mualaf terbongkar ketika bibinya secara tidak sengaja mengangkat telepon dari sahabatnya di Arab Saudi. Sahabatnya itu menyebut nama 'Harun' dalam percakapan, dan Harun pun terpaksa mengakui keislamannya.

Saat peristiwa 11 September 2001 mengguncang Amerika, Harun yang berada jauh di Arab Saudi menerima kabar buruk. Keluarganya menelepon dengan panik, memberitahu bahwa FBI sedang mencari-cari dirinya.

Harun terkejut saat mengetahui bahwa dirinya dicurigai sebagai pelaku serangan 11 September. Ia dengan tegas membantah tuduhan tersebut, menegaskan bahwa menjadi seorang Muslim tidak sama dengan menjadi seorang teroris.

"Satu yang ingin saya pastikan bahwa tidak mungkin saya merugikan keluarga saya. Peristiwa 11 September itu bukan perbuatan orang Islam," ujarnya. (C)

Penulis: Merdiyanto

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS