Tak Direstui saat Putuskan Mualaf, Gadis Ini Gigih Yakinkan Orang Tua
Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Jumat, 15 Oktober 2021
0 dilihat
Ilustrasi Muslimah yang sedang berdoa. Foto: Repro Pinterest/Akmalfaezah
" Rimah berkisah, dirinya berkeinginan untuk memeluk Islam dimulai pada tahun 2015 silam. "
KENDARI, TELISIK.ID - Rimah (24), gadis asal Kota Kendari ini berbagi pengalamannya beberapa tahun lalu saat awal ia memutuskan untuk menjadi mualaf.
Rimah berkisah, dirinya berkeinginan untuk memeluk Islam dimulai pada tahun 2015 silam.
Pada saat itu Rimah yang masih duduk di bangku kuliah memiliki dua orang teman yang beragama Islam. Kedua temannya itu selalu ke musala saat waktu salat telah tiba.
Rimah selalu ikut menemani kedua temannya itu, dan bahkan duduk di depan musala untuk menunggu keduanya selesai beribadah.
“Saya memang selalu mengikuti mereka setiap mau ke masjid, tetapi saat itu entah mengapa tiba-tiba terbersit sesuatu dalam diri saya,” ungkap Rimah, Kamis (14/10/2021)
“Saya pengen juga mengenakan hijab, dan saya juga pengen salat. Pokoknya entah mengapa saat itu hati saya benar-benar merasa tergerak kepada dua hal itu,“ sambungnya.
Baca juga: Kisah Haru Wanita Mualaf yang Berjuang Puluhan Tahun Demi Raih Ridho Orang Tua
Baca juga: Ini Sejarah dan Asal Usul Aturan Jumlah Pemain Sepakbola 11 Lawan 11
Labih lanjut Rimah juga bercerita bahwa saat dirinya telah mantap untuk memeluk Islam, sebuah ujian pun langsung dihadapkan padanya.
Kedua orang tuanya yang memeluk agama Hindu ternyata tidak mengizinkan Rimah berpindah agama.
“Orang tua sempat tidak setuju. Kami bahkan tidak berbicara untuk waktu yang lama saat itu. Tapi saya tetap ngga nyerah gitu aja, saya selalu kasih pengertian terus menerus kepada mereka dengan mengatakan bahwa inilah jalan yang saya pilih,“ ujar Rimah.
“Dan Alhamdulillah setelah perjuangan yang tidak mudah itu, pertolongan Allah pun datang. Orang tua akhirnya setuju dengan keputusan yang saya pilih. Khususnya bapak, beliau pernah mengatakan kepada saya bahwasanya semua agama itu sama saja, pasti mengajarkan hal yang baik tetapi mungkin caranya saja yang berbeda,“ tambahnya.
Di akhir ceritanya, Rimah juga mengatakan bahwa ke depannya ia berharap agar kehidupannya selalu diberkahi dengan ketenangan dan kebahagiaan dan juga dapat segera diberikan pasangan yang bisa menuntunnya di dunia maupun akhirat. (A)
Reporter: Nurdian Pratiwi
Editor: Haerani Hambali