Lewat Jasa Jahit Sepatu, Ayah Ini Berjuang Sekolahkan Anak-Anaknya
Reporter
Rabu, 29 September 2021 / 8:46 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Tanggung jawab seorang ayah memang sangatlah berat. Tak hanya sebagai pemimpin rumah tangga, ayah juga bertugas mencari nafkah dan bertanggung jawab atas kebahagiaan dan masa depan sang anak.
Adalah LOF, seorang ayah yang rela meninggalkan kampung halaman, banting tulang mencari nafkah demi kebahagiaan dan masa depan anak anaknya.
Pria asal Muna ini mengaku hijrah ke Kota Kendari sejak 16 tahun yang lalu.
“Saya ke Kendari dari tahun 2005, waktu itu anak pertama saya sudah lulus SMA dan hendak melanjutkan kuliah. Awalnya saya di Kendari, tinggal menumpang di rumah keluarga. Nanti setelah anak sulung saya pindah ke sini, baru saya pindah menyewa kos-kosan,” katanya, Rabu (29/9/2021).
Pria kelahiran tahun 1958 ini adalah seorang ayah dari 5 orang anak, dua diantaranya sudah menikah dan telah mempunyai kehidupan masing-masing, sekaligus kakek dari 6 orang cucu.
Sehari-hari, beliau menjual jasa jahit sepatu dan sandal di pinggir jalan, di kawasan Jl. H.E.A. Mokodompit, Kendari.
Ia sudah melakoni pekerjaan itu 16 tahun yang lalu, sejak pertama kali ia ke Kendari. Setiap hari, ia rela berpanas-panasan di pinggir jalan, dari pukul 08.00 – 18.00 Wita.
Kepada Telisik.id, ia mengatakan, sudah beberapa kali berpindah tempat karena satu dan lain hal. Ia juga mengaku pendapatannya sebagai tukang jahit sepatu juga tidak menentu.
Baca Juga: Kisah Seorang Pemulung Berjuang Sekolahkan Anak-Anaknya
“Dulu waktu masih awal-awal masih susah, tapi sekarang alhamdulillah, sehari bisa dapat Rp 100.000 sampai Rp 200.000,” ungkapnya.
Meski demikian, dengan pekerjaan inilah, ia berhasil membiayai pendidikan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi.
“Rezeki sudah ada yang atur, kita hanya perlu berusaha dan berdoa, Insyaallah pasti ada jalan,” ujarnya.
Di usianya yang semakin tua, ia mengaku, belum bisa meninggalkan pekerjaan ini, karena merasa masih punya tanggung jawab yang besar terhadap anak bungsunya yang kini tengah duduk di bangku kuliah. (C)
Reporter: Umratul Khazanah
Editor: Fitrah Nugraha