Mengenal Ahyudin ACT Pendiri Aksi Cepat Tanggap, Heboh Soal Penyelewengan Dana Umat

Ibnu Sina Ali Hakim

Reporter

Senin, 04 Juli 2022  /  5:05 pm

President Aksi Cepat Tanggap (ACT) tengah dirundung masalah. Mulai dari dugaan penyelewengan dana umat oleh para petingginya. Foto: Repro Kompas.com

JAKARTA, TELISIK.ID - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) tengah dirundung masalah. Mulai dari dugaan penyelewengan dana umat oleh para petingginya, pemotongan donasi, hingga kampanye berlebihan.

Lembaga amal yang berdiri sejak 2005 itu dihebohkan penyelewengan dengan munculkan berbagai spekulasi dari masyarakat.

Melansir Suara.com jaringan Telisik.id, berdasarkan laporan majalah Tempo, lembaga kemanusiaan ACT diduga menyalagunakan anggarannya untuk kepentingan pribadi pimpinannya. Diduga saat Ahyudin menjabat sebagai Presiden ACT memperoleh gaji sebesar Rp 250 juta setiap bulan, sementara posisi di bawahnya seperti senior vice president digaji Rp 200 juta perbulan, vice president Rp 80 juta, dan direktur eksekutif Rp 50 juta.

Di samping itu, masih berdasarkan laporan majalah Tempo, Ahyudin saat menjabat President ACT difasilitasi tiga kendaraan mewah, seperti Toyota Alphard, Misubishi Pajero Sport, dan Honda CVR. Majalah Tempo juga menemukan dugaan dana ACT yang digunakan untuk kepentingan pribadi Ahyudin keperluan rumah pribadinya.

Siapa Ahyudin Pendiri ACT?

Melansir tirto.id, Ahyudin mendirikan ACT bersama rekan-rekannya pada 21 April 2005. Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Keluarkan Regulasi Ganja untuk Medis

Untuk memperluas karya, ACT mengembangkan aktivitasnya, mulai dari kegiatan tanggap darurat, kemudian mengembangkan kegiatannya ke program pemulihan pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti kurban, zakat dan wakaf.

Namun, pada Januari 2022, Ahyudin memutuskan untuk hengkang dari lembaga kemanusiaan yang didirikan dan dipimpinnya selama 17 tahun. Dia hengkang setelah muncul tudingan bahwa ia menyalahgunakan fasilitas perusahaan dan menerima gaji terlalu besar.

Kepada Tempo melalui wawancara pada 1 Juli 2022, Ahyudin membantah semua tuduhan tersebut. Saat ini, di laman resmi ACT, berikut ini nama-nama orang yang tercatat sebagai pengurus ACT.

Setelah hengkang dari ACT, pria kelahiran 11 Oktober 1966 ini kemudian mendirikan organisasi lain bernama Global Moeslim Charity. Ia menjabat sebagai Presiden di organisasi tersebut, yang tertulis juga di bio akun Instagram Ahyudin, @ahyudingmc.

Selain sebagai Presiden GMC, Ahyudin juga menjadi pendiri sejumlah lembaga donasi lainnya, selain ACT, yaitu Global Wakaf, Global Zakat, dan Global Qurban ACT. Ia juga merupakan pendiri Masyarakat Relawan Indonesia atau MRI.

Baca Juga: Agar Tarif Tak Naik, Begini Cara Turunkan Daya Listrik PLN

Selama menjabat sebagai pemimpin ACT, Ahyudin menciptakan program-program peduli kemanusiaan hingga kegiatan tanggap darurat seperti Program Emergency Rescue, Program Emergency Relief, Program Emergency Medic dan Program Recovery Fisik, Recovery Ekonomi dan Recovery Sosial.

Aksi kemanusiaan yang dikelola Ahyudin ini berorientasi pada amal (charity) dan dengan memberdayakan sumberdaya lokal (local sources). (B)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Musdar