Meraih Keutamaan Shaf Pertama dalam Salat Berjemaah

Muhammad Israjab

Reporter

Jumat, 14 Agustus 2020  /  11:11 am

Mengejar kutamaan salat berjamaah. Foto: Repro google.com

KENDARI, TELISIK.ID - Salat berjemaah adalah ibadah yang sangat agung. Tentu seorang berharap akan mendapat pahala yang maksimal dalam melaksanakan ibadah ini.

Terpenting untuk diperhatikan adalah berusaha untuk berada di shaf pertama. Terdapat keutamaan tersendiri bagi orang yang berada di barisan pertama dalam salat berjemaah.

Dikutip dari muslim.or.id, dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan shaf pertama. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang salat di shaf pertama.” (H.R Abu Dawud, shahih)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

“Seandainya manusia mengetahui keutamaan yang terdapat pada adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidaklah akan medapatkannya kecuali dengan diundi, niscaya pasti mereka akan mengundinya.“ (H.R Muslim).

Ini menunjukkan adanya keutamaan dan pahala khusus pada shaf pertama, dan bolehnya undian untuk mendapatkannya jika diperlukan.

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

“Sebaik-baik shaf bagi laki-laki adalah yang paling depan, dan yang paling jelek adalah yang paling belakang. Sebaik-baik shaf bagi wanita adalah yang paling belakang, dan yang paling jelek adalah yang paling depan.“ (H.R Muslim).

Baca juga: Peran Penting Masjid Rotowijayan dalam Perjalanan Sejarah Kraton Mataram

Hadits ini menunjukkan keutamaan shaf pertama bagi laki-laki. Hal ini juga menunjukkan bahwa amal itu bertingkat-tingat yang sekaligus juga menunjukkan bahwa pelaku amal bertingkat-tingkat.

Kemudian Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa shaf yang terburuk pada laki-laki maupun wanita artinya sedikit pahala dan keutamaannya, karena berada pada posisi yang semakin jauh dari yang diperintahkan syariat.

Yang dimaksud shaf pertama adalah shaf yang berada di belakang imam, baik orang itu datang ke masjid di awal waktu maupun datang belakangan.

Untuk pendapat yang mengatakan bahwa patokan shaf pertama adalah ditinjau dari awal kedatangannya ke masjid meskipun dia salat di barisan belakang, maka ini tidak tepat. (Lihat Syarh Shahih Muslim).

Perlu diketahui, shaf wanita yang paling baik adalah di belakang, ini berlaku ketika para wanita salat berjemaah bersama-sama di belakang shaf laki-laki.

Jika wanita salat di belakang imam wanita, atau salat di belakang imam laki-laki namun terpisah dari jemaah laki-laki di tempat tersendiri, maka yang terbaik adalah shaf yang terdepan.

Hal ini berdasarkan keumuman hadits yang menunjukkan keutamaan shaf pertama. (Lihat Shahiih Fiqh Sunnah).

Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullah juga menjelaskan bahwa shaf terbaik bagi wanita adalah yang paling belakang.

Disebabkan karena posisinya berada paling jauh dari barisan jemaah laki-laki. Berdasarkan alasan ini, maka seandainya para wanita salat berjemaah di tempat khusus yang terpisah dari laki-laki, maka kita katakan bahwa sebaik-baik shaf wanita adalah yang di depan dan yang paling jelek adalah yang paling belakang.

Begitu pula jika para wanita salat bersama laki-laki namun terdapat pembatas yang memisahkan antara shaf wanita dan shaf laki-laki. (At Ta’liiq ‘alaa Shahih Muslim).

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Haerani Hambali

TOPICS