Ini Bahayanya Istri yang Kurang Bersyukur

Haerani Hambali, telisik indonesia
Minggu, 26 September 2021
0 dilihat
Ini Bahayanya Istri yang Kurang Bersyukur
Istri hendaknya memiliki sifat qana’ah atau merasa cukup dengan rezeki yang Allah berikan, bersyukur kepada Allah SWT, serta juga bersyukur kepada suami. Foto: Repro Islampos.com

" Sebuah hadis dari Imran bin Husain radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang keadaan penghuni neraka. "

KENDARI, TELISIK.ID - Sebuah hadis dari Imran bin Husain radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang keadaan penghuni neraka.

Nabi SAW bersabda:

“Aku diperlihatkan di surga, Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. Lalu aku diperlihatkan neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.” (HR. Bukhari, no. 3241 dan Muslim, no. 2737).

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya apa sebabnya, lalu beliau menjelaskan dalam riwayat ‘Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Aku diperlihatkan neraka. Aku tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini yang sangat mengerikan. Dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya, ‘Kenapa bisa seperti itu wahai Rasulullah?’

Beliau bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.’ Lalu ada yang berkata, ‘Apakah karena mereka kufur kepada Allah?’ Beliau menjawab, ‘Mereka kufur terhadap pasangannya, maksudnya adalah mengingkari kebaikannya.

Jika engkau berbuat baik kepada istrimu sepanjang tahun, kemudian ia melihat sedikit engkau tidak berbuat baik padanya sekali saja, pasti ia akan mengatakan, ‘Aku tidak melihat kebaikan sedikitpun padamu.” (HR. Bukhari, no. 1052).

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga pernah menjelaskan mengapa kebanyakan penghuni neraka adalah para wanita dan salah satunya istri yang kurang bersyukur. Nabi SAW saat itu menyuruh para wanita untuk bersedekah.

Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar waktu Idul Adha atau Idul Fitri dan melewati para wanita dan bersabda, “Wahai para wanita, keluarkanlah sedekah karena aku diperlihatkan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah dari kalangan kalian.”

Mereka berkata, “Kenapa wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Kalian sering mengumpat dan mengingkari pemberian suami. Aku tidak melihat (orang) yang kurang akal dan agama dari kalangan kalian yang bisa mengalahkan laki-laki yang cerdas.”

Mereka bertanya, “Apa kekurangan agama dan akal kami wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Bukankah persaksian seorang wanita itu separuh dari persaksian laki-laki.’ Mereka menjawab, “Iya.”

Beliau melanjutkan, “Itu adalah kekurangan akalnya. Bukankah kalau wanita itu haid tidak shalat dan tidak berpuasa.” Mereka menjawab, “Iya.” Beliau mengatakan, “Itu adalah kekurangan agamanya.” (HR. Bukhari, no. 304).

Dikutip dari Islampos.com, anjuran sedekah bagi wanita dan bahaya menjadi istri yang kurang bersyukur juga datang dari Jabir bin Abdullah.

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ’anhuma berkata, “Aku menyaksikan salat ‘ied bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau memulai dengan salat sebelum khutbah tanpa azan dan iqamah.

Kemudian berdiri bersandar kepada Bilal dan memerintahkan untuk bertakwa kepada Allah dan menganjurkan kepada ketaatan kepada-Nya dan menasihati manusia serta mengingatkannya. Kemudian beliau berjalan mendatangi para wanita, dan memberikan nasihat kepada mereka dan mengingatkannya.

Beliau bersabda, ‘Bersedekahlah para wanita karena kebanyakan dari kalian itu menjadi bara api neraka Jahanam.’ Maka ada wanita bangsawan dan kedua pipinya berwarna (merah) berdiri bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulullah?’

Beliau menjawab, ‘Karena kalian seringkali mengadu dan mengufuri pemberian suami.’ Berkata (Jabir), ‘Maka para wanita memulai bersedekah dan melemparkan gelang, giwang, dan cincinnya ke pakaian Bilal.” (HR. Muslim, no. 885).

Istri hendaknya memiliki sifat qana’ah atau merasa cukup dengan rezeki yang Allah berikan, bersyukur kepada Allah SWT, serta juga bersyukur kepada suami bagaimana pun keadaan nafkah yang diberikan. Karena Allah SWT membenci istri yang tidak bersyukur kepada pemberian suaminya.

Rasulullah SAW bersabda: “Allah tidak akan melihat kepada perempuan yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan dia tidak merasa cukup dengan apa yang diberikan suaminya.” (HR.An Nasa’i dan Al Baihaqi).

Allah SWT berfirman: “..Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS Ali ‘Imran : 145).

Baca juga: Baca Surah Ini Setiap Hari Agar Dijauhkan dari Kemiskinan

Baca juga: Ini Ciri-Ciri Ada Jin Dalam Tubuh dan Harus Dirukyah

Dikutip dari Orami.co.id, berikut ini beberapa tanda istri yang kurang bersyukur atas pemberian suami:

1. Merasa berat mengucapkan Terima Kasih

Ketika seorang istri sulit untuk mengucapkan terima kasih atas pemberian suami, itu sudah menjadi tanda dari seorang istri yang kurang bersyukur. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: ”Siapa yang tidak pandai bersyukur (berterimakasih) kepada manusia, berarti dia belum bersyukur kepada Allah.” (HR Tirmidzi No. 1877).

Istri yang tidak berterimakasih pada suami terkadang karena merasa kebaikan yang diperoleh tersebut merupakan haknya, atau merupakan kewajiban suami. Padahal, menurut Penelitian di Harvard University, sering berterimakasih akan membuat hidup menjadi lebih bahagia.

Dengan bersyukur, Allah akan melipatgandakan nikmat-Nya. Seperti dalam firman Allah: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim: 7).

2. Lalai dalam Beribadah

Istri yang pandai bersyukur menjadikan segala aktivitasnya bernilai ibadah. Selain itu, saat mengerjakannya selalu diiringi dengan zikir dan ibadah sunnah lain yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Maka bisa dipastikan orang yang lalai dan sedikit ibadahnya, sedikit waktu yang digunakan untuk mengingat Allah, menjadi tanda dari istri yang kurang bersyukur. Ini karena hatinya tidak dipenuhi oleh zikir hingga akhirnya tidak merasa bahwa pemberian suami datangnya dari Allah.

3. Sering Merasa Iri

Sifat iri bisa menjadikan istri orang yang kurang bersyukur. Karena iri dan dengki menyebabkan istri selalu membanding-bandingkan nikmat yang diperoleh dari suaminya dengan orang lain.  

Rasa iri perlahan-lahan akan menggerogoti rasa syukur. Membandingkan materi, rumah, kendaraan, perhiasan dengan istri lain dan kembali membicarakannya dengan suami bukan hanya tanda istri kurang bersyukur, tetapi juga akan melukai hati suami.

Iri diperbolehkan dalam hal amal saleh. Iri karena orang lain dapat mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya, serta iri karena orang lain mempunyai banyak harta dan menggunakannya untuk bersedekah.

4. Suka Mengeluh

Istri yang bersyukur tidak akan mudah mengeluh, karena orang yang senantiasa bersyukur akan selalu memiliki sikap ketawadhu’an atas semua yang Allah perintahkan kepadanya. Karena mengeluh menandakan bahwa istri sebenarnya sedang menantang Allah, memberontak atas keputusan yang Allah berikan, dan bahkan bisa jadi justru sedang marah kepada Allah.

5. Sering Menuntut

Sebelum menikah, seorang perempuan membayangkan pernikahan yang begitu indah. Dia memiliki gambaran yang sangat ideal dari sebuah pernikahan. Kelelahan yang sangat, capek, masalah keuangan, dan segudang problematika di dalam sebuah keluarga luput dari gambarannya.

Akhirnya, ketika harus menghadapi semua itu, dia tidak siap dan malah menuntut suami untuk memberikan kondisi keluarga ideal yang sama seperti bayangannya. Padahal, tidak semua suami memiliki kondisi yang sama.

Selalu menuntut hal-hal yang berada di luar kemampuan suami juga akan memberatkan dan menunjukkan tanda bahwa istri kurang bersyukur.

6. Menyebarkan Aib Suami

Seorang istri yang salehah akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suami di atas segala-galanya. Dia akan taat kapan pun, dalam situasi apapun, senang maupun susah, lapang maupun sempit, suka ataupun duka.

Biasanya istri yang tidak bersyukur akan menyebarkan aib suaminya kepada orang lain. Padahal, aib suami tidak boleh disebar apalagi jika ditambahkan dengan celaan lainnya. Tugas seorang istri adalah menjaga aib sekaligus perasaan seorang suami. (C)

Reporter: Haerani Hambali

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga