Paslon Beramal Absen di Debat Calon Bupati-Wakil Bupati Kolaka, Jayadin: Kami Merasa Sunyi
Reporter
Sabtu, 16 November 2024 / 9:36 pm
KOLAKA, TELISIK.ID – Debat ketiga pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Kolaka pada Sabtu (16/11/24) di Aula Hotel Sutan Raja Kolaka berlangsung tanpa kehadiran paslon nomor urut 1, Amri-Husmaluddin, yang dikenal dengan sebutan paslon "Beramal".
Debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kolaka, yang awalnya direncanakan sebagai ajang adu visi misi antara kedua paslon, akhirnya berubah menjadi sesi penajaman visi misi tunggal yang hanya diikuti oleh paslon nomor urut 2, Jayadin-Deni (JADI).
Paslon JADI tiba di lokasi debat pada pukul 14.20 WITA dan disambut dengan tarian tradisional Sulawesi Tenggara. Mereka hadir bersama pendukung, tokoh politik lokal, serta perwakilan dari partai pengusung yang memberikan dukungan dengan sorakan dan yel-yel semangat.
Baca Juga: Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia Panaskan Kampanye Akbar Tina-Ihsan di Kendari
Absennya paslon "Beramal" dalam debat ketiga ini menuai perhatian banyak pihak. KPU Kolaka pun terpaksa mengubah format acara.
Debat yang semula dirancang untuk membandingkan program unggulan dan solusi masing-masing calon, menjadi kesempatan bagi paslon JADI untuk memaparkan visi dan misi mereka tanpa adanya kontra-argumen dari pihak lawan.
Dalam sesi debat tersebut, Jayadin-Deni memaparkan berbagai program unggulan dengan fokus pada isu-isu penting, seperti lingkungan, kesehatan, stunting, tata kota, tenaga kerja, transportasi, perikanan dan kelautan, serta pertanian dan peternakan.
Mereka menyampaikan langkah-langkah konkret yang akan diambil jika terpilih untuk memimpin Kabupaten Kolaka.
Jayadin, calon bupati nomor urut 2, mengungkapkan harapannya agar seluruh masyarakat Kolaka turut berpartisipasi dalam pemilu.
Baca Juga: Kampanye Sekaligus Pulang Kampung, Lukman Abunawas: Saya Tahu Betul yang Dibutuhkan Konawe Selatan
“Harapan saya, semua masyarakat Kolaka datang ke tempat pemungutan suara untuk memberikan hak suaranya karena satu suara sangat menentukan perjalanan lima tahun ke depan. Masyarakat juga sudah tahu dan paham siapa yang mereka pilih untuk memimpin Kolaka ini,” ujarnya.
Ketidakhadiran paslon "Beramal" dalam debat tersebut juga mendapat tanggapan dari Jayadin. Dia mengatakan, perbedaan debat hari ini dibandingkan dengan debat sebelumnya, mereka tidak bisa saling bertanya.
“Ada hal-hal yang ingin kami tanyakan ketika mereka terpilih, tapi tidak bisa kami ajukan. Kami juga merasa sunyi karena kami hanya sendiri. Tidak ada lagi teriakan-teriakan seperti di debat pertama dan kedua,” tambah Jayadin. (C)
Reporter: Egit Riski
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS