Pedagang Kali Kadia yang Tergusur Ngaku Dibohongi Pemkot Kendari Sejak 2023
Reporter
Minggu, 22 Desember 2024 / 11:21 pm
KENDARI, TELISIK.ID – Pedagang Kali Kadia, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, yang tergusur sejak pertengahan 2023, mengaku merasa dibohongi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara.
Mereka sebelumnya dipindahkan sementara ke kwasan eks MTQ, Pasar PKL, dan Tapak Kuda dengan janji akan diberi kios baru yang lebih tertata dan seragam setelah dilakukan revitalisasi. Namun hingga kini, janji tersebut tak kunjung terealisasi.
Wandi (28), salah seorang pedagang buah yang terdampak penggusuran, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Pemkot Kendari.
Baca Juga: RS Oputa Yi Koo Sultra Komitmen Tingkatkan Layanan Kesehatan Jantung
“Kami digusur dengan iming-iming akan diberi tempat jualan baru setelah revitalisasi selesai, namun sampai sekarang belum ada kejelasan. Tempat yang seharusnya jadi kios baru malah dijadikan taman,” ungkap Wandi, Minggu (22/12/2024).
Wandi menambahkan bahwa para pedagang awalnya percaya dengan janji Pemkot Kendari yang akan memulihkan tempat jualan mereka pada awal tahun 2024.
“Kami kecewa dengan pemerintah, tapi mau bagaimana lagi? Kami bukan pemilik tanah, sementara pemerintah memiliki kewenangan,” ujar Wandi dengan nada kesal.
Hal senada disampaikan oleh Wismahua (45), pedagang lainnya yang tergusur. Ia mengaku tidak ada perlawanan saat penggusuran karena mereka percaya dengan janji Pemkot yang menyatakan bahwa mereka akan dikembalikan setelah revitalisasi selesai.
“Tidak ada paksaan saat itu, kami percaya akan dikembalikan ke tempat semula, tapi itu hanya janji kosong,” keluh Wismahua.
Wismahua mengungkapkan bahwa jika memang ada pembangunan kios baru, ia dan para pedagang lainnya akan sangat bersyukur bisa kembali ke tempat mereka sebelumnya. Namun, hingga kini, ia melihat tidak ada pembangunan signifikan untuk tempat jualan mereka.
Ana (37), pedagang lainnya yang kini menempati Pasar PKL, mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, janji Pemkot Kendari hanya dilakukan secara lisan, tanpa ada perjanjian tertulis yang mengikat.
“Itu janji pemkot, hanya janji mulut, tidak ada perjanjian resmi yang tertulis. Kami merasa bodoh karena hanya mengandalkan janji lisan,” ujar Ana dengan wajah murung.
Ana juga menyampaikan keluhan tentang lahan relokasi yang sudah disediakan namun masih banyak yang kosong. Ia menyebutkan bahwa banyak pedagang yang kesulitan untuk membangun kios baru secara mandiri karena terbatasnya dana.
Baca Juga: Jadwal KMP Bahteramas Periode Desember Rute Kendari-Langara
“Seandainya pemerintah tidak hanya menyediakan lahan, tapi juga membantu membangun kios sebagai bentuk tanggung jawab, mungkin lahan yang disediakan sudah terisi semua,” kata Ana.
“Kalau kita tanya pedagang dari Kali Kadia, pasti mereka sakit hati. Janji yang diberikan tidak dipenuhi, kami cuma diberi harapan palsu,” tambah Ana dengan penuh penyesalan.
Para pedagang Kali Kadia masih menunggu kepastian terkait janji Pemkot Kendari dan berharap ada perhatian lebih untuk membantu mereka kembali berjualan dengan layak. (A)
Penulis: Muh. Adi Alamsyah
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS