Peluang Kerja Internasional untuk Warga Sulawesi Tenggara Semakin Terbuka Lebar

Siti Nabila

Reporter

Selasa, 22 Oktober 2024  /  8:34 pm

Gedung Kantor BP2MI (Balan Layanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) Sultra. Foto: Nabila/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Peluang kerja di luar negeri kini semakin terbuka bagi warga Sulawesi Tenggara (Sultra), berkat program penempatan resmi yang difasilitasi oleh BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia).

Kepala BP2MI Sultra, La Ode Askar, mengungkapkan bahwa hingga tahun 2024, sebanyak 45 warga dari berbagai kabupaten di Sultra telah diberangkatkan melalui program penempatan resmi, dengan target penempatan mencapai 60 orang.

“Sebanyak 16 orang berpartisipasi dalam program mandiri perseorangan, 21 orang dalam program SSW, dan 8 orang dalam program P2P. Selain itu, untuk program G2G, satu warga Sulawesi Tenggara telah berhasil lolos verifikasi berkas di BP2MI pusat,” ujarnya, Selasa (22/10/2024).

Baca Juga: Dishut Sultra Dapat Penghargaan BPS karena Data Sensus Pertanian

BP2MI menerapkan mekanisme terstruktur untuk penempatan pekerja migran, guna memastikan keberangkatan yang aman dan sesuai prosedur.

Mekanisme ini mencakup beberapa skema, yaitu program G2G (Government to Government), G2P (Government to Private), P2P (Private to Private), SSW (Specified Skilled Worker), dan program mandiri perseorangan. Dari semua skema, P2P dan G2G menjadi jalur yang paling sering diminati.

Pendaftaran untuk program P2P dilakukan langsung melalui perusahaan. Proses ini diawali saat perusahaan menerima permintaan kerja dari luar negeri. Setelah ada job order, SIP P3MI (Surat Izin Perekrutan) dikeluarkan oleh BP2MI dan ditandatangani oleh deputi sesuai negara tujuan penempatan.

“Setelah mendaftar, peserta akan diseleksi sesuai kriteria perusahaan. Jika lulus, mereka menandatangani perjanjian penempatan dan didaftarkan di perusahaan terkait,” jelas La Ode Askar.

Di tingkat kabupaten atau kota, proses ketenagakerjaan berhubungan dengan sistem siap kerja. Setelah dinyatakan kompeten oleh P3MI, peserta didaftarkan di sistem siap kerja. Mereka juga harus membayar asuransi prapenerbangan yang ditempatkan di BPJS sebagai perlindungan ekonomi dan sosial.

Baca Juga: Penahanan Guru Supriyani di Konawe Selatan Ditangguhkan, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Setelah semua dokumen lengkap, termasuk pemeriksaan kesehatan, peserta dapat mengajukan jadwal orientasi prapenempatan (OPP) dan biometrik di PP3MI. Di sini, dokumen mereka akan diverifikasi, dan OPP akan dijadwalkan.

Sementara itu, pendaftaran untuk program G2G dilakukan secara online melalui situs resmi BP2MI. Untuk Jerman, pendaftaran dibuka dari Februari hingga April, sedangkan untuk Jepang dari Januari hingga April. Seleksi meliputi verifikasi dokumen, tes kesehatan, serta pelatihan bahasa di negara tujuan.

La Ode Askar mengingatkan agar mengikuti jalur resmi untuk menghindari masalah hukum di negara tujuan. Ia berharap dengan meningkatnya peluang kerja ini, warga Sulawesi Tenggara dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka. (C)

Penulis: Siti Nabila

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS