Pemda Konawe Terus Tingkatkan Sektor Peternakan
Reporter
Senin, 12 Juni 2023 / 9:41 pm
KONAWE, TELISIK.ID - Pemda Konawe terus terus mengimplementasikan program-program unggulan, dalam berupaya meningkatkan sektor peternakan, salah satu program yang menjadi fokus utama adalah inseminasi buatan (IB) dan penambahan bibit pakan.
Dalam upaya menjaga kelancaran program tersebut, petugas IB terus aktif melaksanakan tugas dengan baik. Meskipun beberapa tenaga profesional telah pensiun, namun pemerintah tetap memanfaatkan pengalaman dan keahlian mereka dalam program ini.
“Kerja ini membutuhkan orang-orang yang profesional, oleh karena itu kami tetap mengandalkan jasa mereka,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Konawe, Jumrin, Senin (12/6/2023).
Ia menambahkan, pengamanan ternak menjadi prioritas dengan melaksanakan kegiatan pemberian vaksin, vitamin dan penyemprotan disinfektan.
Baca Juga: Pemda Konawe Lakukan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting
"Program ini dilakukan setiap tahun untuk mencegah penyakit yang dapat menyerang ternak," ujarnya.
Tidak hanya itu, lanjut Jumrin, pemerintah juga melaksanakan program pengembangan penghijauan pakan ternak. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pakan berkualitas bagi ternak.
“Menyadari pentingnya kelangsungan peternakan, kami berencana mensosialisasikan pembuatan pakan ternak dari tongkol sawit," ujarnya.
Ia mengungkap pihaknya sedang menjalin kemitraan dengan perkebunan sawit. Hal ini dilakukan untuk memastikan keseimbangan antara pasokan pakan dan populasi ternak yang melimpah di Konawe dalam jangka panjang.
Melalui langkah-langkah itu, Jumrin berharap sumber daya peternak dapat ditingkatkan sehingga mereka menjadi lebih kreatif dalam mengelola usaha peternakan.
"Dengan memastikan ketersediaan pakan yang memadai, peternakan di Konawe diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setempat," ujarnya.
Melansir dari cybex.pertanian.go.id saat ini pembangunan bidang peternakan diarahkan pada peningkatan produksi ternak untuk pemenuhan kebutuhan daging yang dari tahun ke tahun yang permintaannya terus meningkat.
Keberhasilan pengembangan peternakan tersebut sangat ditentukan oleh penyediaan pakan ternak. Upaya peningkatan produksi ternak tidak cukup hanya dengan memberikan rumput alam saja, tetapi perlu adanya pakan tambahan.
Permasalahan yang selama ini dialami oleh peternak adalah mahalnya harga pakan yang dikarenakan tingginya komponen bahan pakan dari luar Indonesia, misalnya bungkil kedelai dan tepung ikan.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya lokal sebagai sumber bahan pakan alternatif, terutama bahan baku sumber protein dan energi.
Baca Juga: Pencuri di Kantor Pemda Konawe Kepulauan Diringkus di Kota Kendari
Salah satu bahan pakan yang saat ini cukup potensial adalah produk samping perkebunan kelapa sawit. Industri kelapa sawit menghasilkan limbah yang berpotensi sebagai pakan ternak, seperti pelepah daun sawit, bungkil inti sawit, serat perasan buah, tandan buah kosong, dan solid.
Pelepah daun sawit: Rata-rata dalam satu hektar lahan kelapa sawit ditanami 130 pohon, dan setiap pohon menghasilkan 22 pelepah/tahun.
Setiap pelepah yang rata-rata bobotnya 5 Kg. Dalam satu hektar lahan kelapa sawit produktif dapat menghasilkan 9 ton pelepah segar setiap tahun atau setara dengan 0,66 ton atau 660 Kg bahan kering per tahun. Sementara satu ekor sapi Bali dewasa dengan bobot hidup 250 kg membutuhkan bahan kering 8,75 Kg per hari.
Lumpur sawit (solid decanter) merupakan limbah sawit yang paling disukai oleh ternak sapi di antara limbah sawit lainnya. Solid dapat diberikan pada sapi dalam bentuk segar maupun difermantasi bersama bahan lain. (B-Adv)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS