Pengamen Tunanetra Berhasil Kuliahkan Anaknya Hingga S2 dan Jadi Dosen

Haidir Ali

reporter

Senin, 28 Maret 2022  /  9:30 pm

Amsar, pengaman tunanetra saat sedang mengamen. Foto : Haidir Ali/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Amsar (51), seorang pengamen tunanetra, kesehariannya dihabiskan untuk mengamen di sekitaran Mall Mandonga yang berdampingan langsung dengan pasar basah. Aktivitas ini sudah ia lakoni sekitar 30 tahun.

Pada pagi hari, ia mengamen di samping pos jaga depan mall, dan saat siang menjelang sore dia berpindah tempat sambil membawa speaker dan mic sebagai alat mengamenya, mencari titik berkumpulnya para pengunjung mall.

Amsar berasal dari Desa Pola, Kecamata Pasir putih, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Pak Amsar saat ini tinggal di kost-kostan yang beralamatkan di Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari  bersama kerabat dari kampung.

Amsar berhasil membiayai kebutuhan keluarganya dengan bermodalkan kepiawaiannya membawakan tembang lagu dangdut dan suara yang khas miliknya. Dari pendapatan hasil mengamen tersebut, beliau mampu membiayai istri dan anaknya.

Baca Juga: Buta Sejak Lahir, Bocah Perempuan Usia Dua Tahun Ini Butuh Uluran Tangan

Amsar yang memiliki seorang istri dan tiga orang anak itu menggunakan, hasil dari mengamen untuk biaya hidupnya, istri dan biaya sekolah 3 orang anaknya. Istrinya bernama Wa Lina (40) hanya beraktifitas di rumah sebagai ibu rumah tangga pada umumnya.

"Dia hanya tinggal sendiri di rumah," ungkap Amsar saat ditemui Telisik.id, Senin (28/3/2022).

Baca Juga: Slamet, Anak 10 Tahun yang Rela Ngamen Demi Nafkahi Sang Nenek

Anak pertama bernama Triman (26), saat ini Triman telah menyelesaikan kuliah S1 dan program magister (S2) pada pendidikan fisika. Anak Amsar tersebut berhasil menjadi seorang dosen di Universitas Bina Mandiri Gorontalo.

Anak kedua bernama Sarinah yang sudah membina keluarganya sendiri. sedangkan anak ke tiga bernama Mirzan saat ini sedang melanjutkan studi S1 di semester 6 jurusan Teknik Sipil di Universitas Bina Taruna Gorontalo.

Kisah Amsar seorang pengamen tunanetra mengajarkan kita, keterbatasan fisik bukan menjadi penghalang dalam mencari nafkah untuk menyambung hidup. (A)

Reporter: Haidir Ali

Editor: Kardin