Penumpang Kapal Cepat Kendari Baubau Kesal Keberangkatan Tidak Sesuai Jadwal, Penyedia Jasa Meminta Maaf

Bambang Sutrisno

Reporter

Minggu, 16 Juni 2024  /  5:57 pm

Penumpang kapal KM Bahari 6E memadati ruang tunggu, di Pelabuhan Nusantara Kendari. Foto: Bambang Sutrisno/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Penumpang kapal cepat Kendari-Baubau di Pelabuhan Nusantara Kendari kesal dengan perubahan jadwal yang tidak dikonfirmasi terlebih dahulu oleh penyedia jasa kapal, Minggu (16/6/2024) pagi.

Puluhan penumpang kapal cepat Kendari-Bau bau merasa kesal akibat kapal berangkat tidak sesuai dengan jam atau waktu yang tertera pada tiket.

Di tiket penumpang tertulis 7.30, namun nyatanya kapal berangkat dimajukan pada 7.15 tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu dari pengguna jasa.

Akhirnya sebagian penumpang yang memiliki tiket, tak dapat berangkat berdasarkan jadwal yang telah dimajukan.

Dari informasi yang diterima dari petugas, bahwa kapal berangkat dari jadwal atas pertimbangan keselamatan karena full. Hal itu yang menyebabkan keberangkatan kapal dipercepat.

Baca Juga: Sejumlah Warga Kendari Salat Idul Adha dan Berkurban Hari Ini

“Pertanyaannya itu mengapa full, sementara masih ada penumpang yang belum naik kapal dan punya tiket serta nomor kursi, penumpang yang mana itu," kata penumpang kapal cepat, Jahada.

Kejadian ini merupakan gambaran pihak perusahaan kapal yang tidak profesional, dan cenderung kurang peduli terhadap kepentingan publik.

Ia berharap ada satu sistem yang harus dikembangkan secara profesional. Pertama, petugas harus secara ketat memeriksa penumpang yang memiliki tiket dan tidak memiliki tiket.

"Kedua, pihak penjual tiket jangan menjual tiket non seat (penumpang kapal yang tidak memiliki kursi) membuat penumpang lain tidak merasa nyaman," lanjutnya.

Salah satu penumpang kapal cepat, Ardi menuturkan, adanya perubahan jadwal ini terganggu dengan keberangkatan awal, tapi karena petugas kewalahan menghalau penumpang yang membludak.

"Jadi pihaknya menerima jadwal keberangkatan yang tadinya jam 07.30 dipindahkan pukul 13.00 Wita dengan kapal KM Bahari 6E dengan tujuan pelabuhan Murhum," ungkapnya.

Kepala operasional PT. Pelayaran Dharma Indah, Sardif menjelaskan, kapal pagi yang berangkat pukul 07.30 terpaksa diberangkatkan lebih awal. Hal ini diakibatkan tiba-tiba penumpang membludak di Pelabuhan Nusantara Kendari (PNK).

Dari pihak otoritas kawasan pengamanan pelabuhan, dalam hal ini KP3, Pelindo, dan PT. Pelayaran Dharma Indah memutuskan memberangkatkan kapal 07.10 yang tadinya pukul 07:30 dengan alasan penumpang membludak.

Akibatnya petugas kuwalahan menghalau penumpang yang memadati pelabuhan dan menerobos masuk kapal.

Dalam lebaran Idul Adha ini sudah diantisipasi mengenai peningkatan penumpang, namun kenyataan para penumpang membludak sampai mendobrak pagar.

"Saran kepada mitra (penumpang) supaya lebih menahan diri, dan yang menjadi masalah ini pemilik tiket sudah diimbau untuk datang satu jam lebih awal sebelum jadwal keberangkatan pukul 07.30.

Baca Juga: Sampaikan Ucapan Duka, Lukman Abunawas Melayat ke Kediaman Almarhum Simon P Palloan

Karna tidak mengikuti petunjuk yang diberikan, beberapa penumpang tetap tidak mengindahkan. Ada yang datang pukul 07:30 sampai 07:35 bahkan lebih.

Pada dasarnya, pihaknya komitmen dengan jadwal keberangkatan kapal pada pukul 07:30 sudah harus berangkat, dan akhirnya kapal berangkat lebih awal dipukul 07:10 Wita.

"Kalau sudah membeli tiket tolong datang satu jam lebih awal supaya tidak mengalami keterlambatan kapal, jadi satu jam sebelum berangkat sudah ada di atas kapal," lanjutnya.

"Kami juga sudah membantu mereka untuk kembalikan tiket di loket dan dipindahkan ke kapal siang 13:00, dengan kapal KM Bahari 6E, dengan rute Kendari-Raha-Baubau mereka pun menyetujui dan tidak ada masalah. Mereka sudah mendapatkan tiket dengan nomor kursi dan dipersilakan menunggu di ruang tunggu," ujarnya.

Pimpinan Kepala Operasional PT. Pelayaran Dharma Indah, Sardif memohon maaf kepada penumpang yang mengalami keterlambatan keberangkatan. Tujuannya tidak lain untuk keselamatan dan menghindari kapal miring. (A)

Penulis: Bambang Sutrisno

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS