Penyaluran Beras Bulog Bagi ASN di Muna Masih Rendah

Sunaryo

Reporter Muna

Sabtu, 24 September 2022  /  9:17 am

Kepala Cabang Perum Bulog Raha, Ritno saat menyalurkan bantuan beras pada masyarakat. Foto: Sunaryo/Telisik

MUNA, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten Muna bersama Perum Bulog telah melakukan perjanjian kerja sama (PKS) untuk pengadaan dan penyaluran beras bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sayangnya, program yang dituangkan melalui surat edaran Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi Nomor 521.21/1887 tahun 2021 belum sepenuhnya berjalan mulus. Baru sebagian kecil ASN yang menerima beras kualitas premiun itu.

Kepala Cabang Perum Bulog Raha, Ritno mengaku, pengadaan dan penyaluran beras berukuran 10 kg itu masih sangat rendah bila dibandingkan dengan Kabupaten Muna Barat. Di mana, di Muna tiap bulan Bulog menyalurkan sekitar 3 ton, sementara di Muna Barat 21 ton.

"Jadi memang masih sangat rendah di Muna (penyalurannya)," aku Ritno, Sabtu (24/9/2022).

Baca Juga: Puluhan Hektare Sawah di Bombana Terancam Gagal Panen

Ritno tidak mengetahui secara pasti penyebab rendahnya permintaan beras. Padahal, bicara kualitas dan harga, sangat terjangkau. Belum lagi, menggunakan sistem tunda bayar. Artinya, beras disalurkan lebih dulu, kemudian bulan berikutnya baru dilakukan pembayaran.

"Pelunasannya melalui Bank Sultra, ketika gaji masuk langsung dilakukan penagihan," terangnya.

Baca Juga: Pengacara Alvin Lim Diadukan Jaksa ke Polda Sumatera Utara, Ini Perkaranya

Saat ini, ketersediaan stok beras di gudang Bulog masih stabil. Jumlahnya sekitar kurang lebih 700 ton. Harganya pun tidak mengalami kenaikan yakni Rp 105.000 untuk 10 kg.

Sementara itu Sekda Muna, Eddy Uga mengakui bila ASN yang menerima beras Bulog masih sangat rendah. Karena itu, ia akan memfasilitasi ASN untuk mendapatkan beras Bulog.

"Kita akan wajibkan seluruh ASN menggunakan beras Bulog," singkatnya. (B)

Penulis: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali