PKS Jatim Target Menang Pemilu 2024 dengan Logo Barunya
Reporter Surabaya
Senin, 30 November 2020 / 5:14 pm
Sekretaris DPW PKS Jatim, Lilik Hendarwati. Foto: Try Wahyudi/Telisik
SURABAYA, TELISIK.ID - Bergantinya logo PKS dengan tampilan yang familiar, diharapkan bisa mendongkrak perolehan suara PKS di Jawa Timur (Jatim) dalam pemilu 2024 mendatang.
Sekretaris DPW PKS Jatim, Lilik Hendarwati mengatakan, keputusan Munas PKS di Bandung beberapa waktu lalu telah memutuskan mengganti logo dan mars dari PKS, dimana kali ini lebih familiar dan lebih menekankan unsur nasionalis.
“Tentunya logo baru tersebut bisa menarik pemilih milenial di Jatim. Warna dan tampilannya mudah dihafal dan diingat, sehingga memudahkan kami untuk lebih menarik dukungan para pemilih di Indonesia, khususnya di Jatim,” ungkapnya di Surabaya, Senin (30/11/2020).
Lilik juga mengatakan, dengan berganti kepengurusan di tingkat DPP termasuk logo hingga mars diharapkan mampu mendongkrak perolehan suara Pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: JaDi Sultra Sorot Pelibatan Kades dan Pelanggaran Prokes di Pilkada 2020
"Sekarang semuanya serba baru dan semangat baru bagi PKS. Tentunya memotivasi kami di daerah untuk lebih maksimal memenangkan PKS di Pemilu 2024 mendatang,” jelasnya.
Untuk diketahui, PKS mengganti logo partai bertepatan dengan Musyawarah Nasional (Munas) V yang digelar di Bandung, Jawa Barat. Logo baru PKS berbentuk lingkaran dengan dominasi warna oranye, dengan elemen dua bulan sabit mengapit satu tangkai padi tegak lurus berwarna putih, serta tulisan PKS berwarna hitam.
Logo baru PKS mencerminkan kesetaraan, keteraturan, keserasian, persatuan dan kesatuan arah demi memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila yang selaras dengan nilai-nilai Islam.
Warna oranye melambangkan kehangatan, harapan, semangat kehidupan yang selalu optimis dan semangat muda. Logo ini diharapkan lebih memikat rakyat, khususnya perempuan dan milenial untuk memilih PKS. (B)
Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Fitrah Nugraha