PODSI Protes Atlet Hasil Seleksinya Tak Masuk Pemusatan Latihan PON

Sumarlin

Reporter

Senin, 05 Juli 2021  /  10:00 pm

Sekum PODSI Sultra Kadir Ole (kiri). Foto: Sumarlin/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Sultra protes terkait kebijakan Komandan Satgas Pemusatan latihan daerah (Pelatda) Pekan Olahraga Nasional (PON) Sultra Asar.

Pasalnya, Komandan Satgas Pelatda PON Sultra tidak mengakomodir hasil seleksi atlet dayung yang telah digelar PODSI Sultra pada 22-24 Juni 2021.

Sekretaris Umum PODSI Sultra, Kadir Ole mengaku, PODSI Sultra menyampaikan surat pada gubernur Sultra tentang mosi tidak percaya pada Komandan Satgas PON Sultra Asar.

Mantan anggota DPRD Sultra ini menjelaskan, polemik yang terjadi dalam seleksi atlet dayung bermula dari surat yang dikeluarkan Satgas Pelatda PON Sultra tanggal 30 Juni 2021, yang meminta pada PODSI Sultra melakukan seleksi ulang atlet yang akan mengikuti pelatda PON.

Surat itu berisi beberapa hal diantaranya, menyampaikan bahwa hasil seleksi yang digelar PODSI Sultra tanggal 22-24 Juni 2021 tidak melibatkan semua atlet dayung, sehingga masih ada beberapa atlet yang tidak ikut seleksi.

Kemudian surat itu memberikan batas waktu pelaksanaan tidak sampai 24 jam.

Dua Surat yang dipersoalkan PODSI Sultra. Foto: Sumarlin/Telisik

 

"Isi surat itu, PODSI Sultra diminta untuk melakukan seleksi ulang tetapi batas waktu yang diberikan kepada kami yaitu tanggal 1 Juli 2021 pukul 00.00," katanya di Sekretariat PODSI Sultra, Senin (5/7/2021) sore.

Baca Juga: Demo Tambang Memanas, Massa Aksi Nyaris Bentrok dengan Polisi

Menerima surat itu, lanjut Kadir Ole, dia dan sejumlah pengurus termasuk beberapa pelatih langsung menggelar rapat kemudian membalasnya dengan menyampaikan sejumlah alasan bahwa mereka tidak bisa melakukan seleksi ulang.

Setelah menerima surat PODSI, Asar atas nama KONI Sultra kemudian menyurat kembali pada 1 Juli 2021 yang ditujukan pada PODSI tentang pemberitahuan pelaksanaan seleksi cabang olahraga Dayung yang akan dilaksanakan tanggal 4 Juli 2021.

"Tanggal 30 Juni kami diberikan waktu untuk seleksi sampai dengan pukul 00.00 tanggal 1 Juli, sementara besoknya keluar surat tanggal 1 Juli  seleksi akan dilakukan oleh KONI diambil alih oleh KONI di sini (PODSI) hanya pemberitahuan bahwa KONI akan lakukan seleksi tanggal 4 Juli," ujarnya.

Kadir Ole menambahkan, setelah menggali informasi, ternyata seleksi ulang dilakukan pada 4 Juli 2021, karena batas waktu penyerahan nama atlet mengikuti PON tanggal 1 Agustus dan info itu sudah diketahui saat surat tanggal 30 Juni dibuat, namun info tersebut ditutupi.

Tentang masih ada atlet yang tidak ikut seleksi, Kadir Oleh menuturkan, sudah mengundang semua atlet melalui pengcab kabupaten/kota namun masih ada yang enggan ikut dan mereka protes setelah seleksi dilakukan.

Sementara itu, Komandan Satgas Pelatda PON Sultra, Asar mengaku, KONI tidak melakukan seleksi ulang karena sudah dua kali dilakukan yaitu bulan Maret dan Juni.

Dia mengaku, kesepakatan penyelenggaraan seleksi yang kedua kalinya, dirinya yang memimpin rapat dan disepakati seleksi dilakukan tanggal 25-26 Juni, namun dia menuding PODSI mengubah jadwal sepihak menjadi tanggal 22-24 Juni 2021.

Baca Juga: Bertambah 81 Orang, COVID-19 di Kendari Jadi 620 Kasus Positif

"Kita sepakati tanggal 25 pemanggilan atlet tanggal 26 kita seleksi, terus tiba-tiba oleh sepihak PODSI merubah jadwal menjadi tanggal 22-25 akhirnya mereka seleksi masih ada yang tidak ikut, masih ada yang tidak terpanggil," katanya kepala awak media saya dihubungi melalui sambungan telepon.

Menurutnya, atlet yang tidak ikut seleksi itu merupakan atlet yang pernah mengharumkan nama Sultra, sehingga mereka menunda untuk memasukkan nama atlet hasil seleksi PODSI ke PB PON.

Tentang dua surat yang dikirimkan dengan waktu yang berdekatan, Asar mengakuinya. Namun, dia mengaku pihaknya tidak melakukan seleksi ulang namun tes peringkat dari sekira 100 menjadi 43 orang.

"Sebenarnya tanggal 1 Juli kemarin itu harusnya sudah berakhir, karena kita mau masuk pelatda TC (training center) kampus itu 1 Juli. 1 Juli sebenarnya itu TC kampus sudah tidak lagi menampung atlet yang bukan definitif yang akan ke Papua," jelasnya. (B)

Reporter: Sumarlin

Editor: Fitrah Nugraha