Psikolog: 10 Anak yang Dikarantina Butuh Pendampingan Khusus
Reporter Bombana
Minggu, 03 Mei 2020 / 3:29 pm
BOMBANA, TELISIK. ID - Seorang Psikolog Sultra, Nurhaerani Haeba, merespon protokoler karantina terhadap 10 anak yang ikut diisolasi di rumah susun Lantawua bersama puluhan orang dewasa.
Menurutnya, dengan adanya kegiatan belajar di rumah oleh anak sekolah di tengah pandemi Corona sudah sangat mempengaruhi psikologi mereka. Jadi, Pemerintah Kabupaten Bombana harus segera mengambil langkah khusus terhadap anak yang ikut dikarantina.
"Rasa was-was dan kecemasan pasti lebih besar dibandingkan orang dewasa, apalagi di usia mereka masih sangat butuhkan kedekatan terhadap orang tua atau ibunya. Jadi Pemerintah harus memikirkan penanganan khusus terhadap anak yang dikarantina itu," ucap Nurhaerani dalam sambungan selulernya, Minggu (3/5/2020).
Baca juga: Sepuluh Bocah di Bombana Dikarantina
Selain itu, Nurhaerani memberikan beberapa opsi yang bisa menjadi bahan pertimbangan oleh Pemerintah Bombana dalam melakukan tindakan penanganan dan pencegahan COVID-19, terkhusus terhadap anak di bawah umur, diantaranya adalah:
Yang pertama, dunia mereka yang masih usia empat hingga 10 tahun masih sangat akrab dengan dunia permainan, jadi Tim Satgas perlu menyiapkan alat permainan itu supaya mereka tidak jenuh di ruang isolasi.
Ke dua, penanganan terhadap ke 10 anak tersebut harus dilakukan dengan pendampingan psikologi khusus. Dan yang terakhir adalah ruang isolasi anak harus terpisah dengan orang dewasa.
Selain dari tenaga medis kata dia, orang tua juga harus optimis dengan harapan yang terbaik guna menghilangkan kecemasan anak dan keluarga.
"Ini jadi pelajaran untuk kita semua bahwa virus ini sangat berbahaya. Bagi yang sudah terlanjur terjangkit harus segera ditangani secara masif dan cepat, sementara yang masih di luar sana bisa lebih waspada lagi karena virus ini tidak diketahui datangnya dari mana," pungkasnya.
Reporter: Hir
Editor: Sumarlin