Puji Kinerja KPU, Jokowi Tambah Uang Insentif Semua Pegawai 50 Persen

Ahmad Jaelani

Reporter

Selasa, 20 Agustus 2024  /  1:52 pm

Jokowi menambahkan uang intensif seluruh pegawai KPU sebesar 50 persen. Foto: YouTube@sekretariat presiden

JAKARTA, TELISIK.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kejutan besar bagi seluruh pegawai Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan menambah uang insentif mereka hingga 50 persen.

Keputusan ini diambil setelah Jokowi melihat kesuksesan luar biasa KPU dalam menyelenggarakan Pemilu 2024 yang melibatkan 164,2 juta pemilih. Langkah ini juga sekaligus menjadi apresiasi atas dedikasi dan kerja keras KPU, yang berhasil menjalankan lima pemilihan besar secara serentak dalam satu hari.

Dalam Rapat Konsolidasi Nasional Kesiapan Pilkada Serentak 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center, Selasa (20/8/2024), Jokowi mengungkapkan rasa kagumnya atas kinerja KPU. Namun, dia juga menyadari bahwa KPU masih memiliki tugas besar lainnya, yaitu menyelenggarakan Pilkada Serentak 2024 yang diperkirakan akan melibatkan sekitar 200 juta pemilih.

"Dengan tugas KPU yang sangat berat tersebut, saya mohon maaf, saya mohon maaf, sejak 2014 tidak ada kenaikan tunjangan insentif. Saya baru tahu kemarin," ujar Jokowi, seperti dilansir dari cnnindonesia.com.

Merujuk pada YouTube@sekretariat presiden, Jokowi menjelaskan bagaimana ia terkejut mengetahui bahwa tidak ada kenaikan insentif bagi pegawai KPU sejak 2014. Setelah melakukan perhitungan yang matang, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menaikkan insentif sebesar 50 persen.

Baca Juga: KPU Sulawesi Tenggara Jadwalkan Simulasi Pendaftaran Calon Kepala Daerah 25 Agustus, Ini Syaratnya

"Setelah saya kemarin, waduh, ini sejak 2014. Dan formula kenaikannya sederhana. Hitung, hitung, hitung, hitung, kemudian ketemu dan kemarin diputuskan kenaikannya sebesar 50 persen," kata Jokowi dalam tayangan YouTube.

Selain itu, Jokowi juga memberikan sejumlah catatan penting bagi KPU dalam menyiapkan Pilkada Serentak 2024. Salah satu perhatian utama Jokowi adalah masalah data pemilih. Dia meminta KPU memastikan tidak ada kegandaan atau ketidakakuratan dalam data pemilih.

Presiden juga menekankan pentingnya penyaluran dan penyimpanan logistik pemilu yang baik. Logistik yang terdistribusi dengan baik akan meminimalkan potensi masalah di lapangan, seperti kekurangan surat suara atau keterlambatan distribusi.

"Selain itu, jangan lupa perhatikan keamanan dan kesehatan para petugas pemilu selama pilkada berlangsung," pesan Jokowi.

Tak hanya itu, Jokowi juga mengingatkan KPU tentang potensi kesalahan dalam penghitungan suara, baik yang disebabkan oleh faktor manusia maupun masalah pada sistem informasi dan teknologi. Menurutnya, setiap proses dalam Pilkada harus dijalankan dengan akuntabilitas yang tinggi untuk menjaga kualitas demokrasi.

Baca Juga: KPU Muna Rumuskan Tagline Pilkada

"KPU adalah pengawal utama kualitas demokrasi elektoral. Jadi, tolong laksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, dengan penuh dedikasi, dengan seluruh kehormatan dan integritas," tegas Jokowi.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga mengingatkan bahwa tugas KPU tidak hanya berhenti pada pemilihan legislatif dan presiden, tetapi juga mencakup pemilihan kepala daerah.

Pilkada Serentak 2024 diprediksi akan menjadi tantangan besar bagi KPU, mengingat jumlah pemilih yang jauh lebih besar dibandingkan Pemilu Serentak 2024. Pilkada kali ini akan mencakup 508 pemilihan tingkat kabupaten/kota dan 37 pemilihan tingkat provinsi, dengan total pemilih yang diperkirakan mencapai 200 juta orang. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS