Puluhan Mahasiswa di Kendari Unjuk Rasa Tolak Kenaikan UKT dan IPI
Reporter
Jumat, 31 Mei 2024 / 2:08 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Kendari menggelar unjuk rasa di perempatan kampus Universitas Halu Oleo (UHO). Mereka menolak kenaikan UKT (Uang Kuliah Tunggal) dan IPI (Iuran Pembangunan Institut), Kamis (29/5/2024)
Aksi ini diinisiasi oleh Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EK-LMND) Kendari, merupakan sebuah upaya visioner yang mereka suarakan untuk merevisi paradigmatik sistem pendidikan nasional agar selaras dengan cita-cita kemerdekaan yang tertuang dalam konstitusi yakni menjadi bangsa cerdas, sekaligus berkeadilan sosial, damai dan merdeka.
Lebih lanjut EK-LMND Kendari menanggapi isu trending di media sosial terkait kenaikan UKT dan IPI. Kenaikan itu dianggap tak lazim serta tak berperikemanusiaan. Pendidikan seharusnya menjadi hak setiap warag negara dari latar belakang manapun.
Pernyataan kontroversi Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim dengan menaikkan UKT dan IPI serta pernyataan salah satu pejabat Menteri Pendidikan yang mengatakan bahwa kuliah tidak wajib (kebutuhan tersier), menurut EK-LMND Kendari sangat tidak wajar dan tidak sesuai kondisi objektif saat ini.
Ketua EK-LMND Kota Kendari, Halim mengatakan, sekalipun ada informasi pembatalan kenaikan UKT, tidak menjamin kemungkinan ke depannya UKT tidak akan dinaikkan.
Baca Juga: UHO Komitmen Tak Naikan Uang Kuliah Tunggal
"Aksi ini akan terus berlanjut, mengingat isu kenaikan UKT ataupun IPI ini kemarin menurut informasi di media sudah dibatalkan oleh Menteri Pendidikan, Pak Nadiem Makarim sendiri. Akan tetapi tidak ada yang menjamin ke depannya UKT dan IPI tidak dinaikkan," ucapnya.
Salah seorang peserta aksi, Arjun menambahkan, isu pembatalan kenaikan UKT hanyalah pengalihan agar mahasiswa diam.
"Kami juga merespons pembatalan kenaikan UKT itu, tetapi sebenarnya itu hanya untuk meredam massa yang ada di Indonesia. Tetapi kami tidak akan biarkan melihat itu," tegasnya.
Yang menjadi tuntutan mereka, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim harus dicopot dari jabatannya. Karena dianggap gagal menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
"Kondisi pendidikan di Indonesia hari ini mengalami keterpurukan. Itu bisa kita saksikan di kampus-kampus, banyak problem pendidikan yang tidak sesuai dengan asas pendidikan itu sendiri," tegas Halim.
Adapun tuntutan mahasiswa yaitu:
1. Pemberlakuan pendidikan gratis 4 semester, baik PTN maupun PTS serta menerapkan sistem pendidikan wajib belajar selama 14 tahun.
2. Hentikan komersialisasi di dunia pendidikan
3. Stop kekerasan seksual di dunia pendidikan. (B)
Penulis: Mardianto
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS