Raja Mataram Islam Ini Bantai 6.000 Ulama dalam Waktu 30 Menit, Balas Dendam ke Adik
Reporter
Minggu, 28 Januari 2024 / 10:02 am
MATARAM, TELISIK.ID - Bukan karena kebesarannya Amangkurat I dikenang oleh sejarah. Alih-alih dikenal sebagai penerus Sultan Agung yang bijak, Raden Mas Sayyidin nama kecilnya, justru diingat karena catatan sejarah yang kelam.
Amangkurat I disebut membantai sekitar 6.000 ulama dan keluarganya saat berkuasa. Di masa Amangkurat I, Mataram Islam juga lebih banyak terjadi gejolak.
Adiknya, Raden Mas Alit, bahkan memberontak kepadanya. Upaya kudeta Raden Mas Alit yang gagal itulah yang menyebabkan terjadinya pembantaian terhadap 5.000-6.000 ulama Mataram Islam.
Pembantaian itu disebut atas perintah susuhunan. Amangkurat I adalah raja keempat dari Kesultanan Mataram Islam. Dia memerintah dari 1646 hingga 1677.
Melansir Intisari.grid.id, Amangkurat I yang bernama asli Raden Mas Sayyidin, merupakan putra Sultan Agung dan cicit dari Panembahan Senapati.
Baca Juga: Mengenal Batu Popaua: Tempat Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Raja dan Sultan Buton
Gelar resminya adalah Susuhunan Prabu Amangkurat Senapati ing Ngalaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping I. Amangkurat sendiri berarti memangku bumi.
Amangkurat I mewarisi wilayah Mataram yang sangat luas dan kuat dari ayahnya. Beragam upaya dia lakukan untuk membawa stabilitas di Tanah Jawa.
Tapi dia menghadapi begitu banyak tantangan dan pemberontakan. Salah satu keputusan kontroversial yang ia buat adalah memindahkan ibu kota Mataram dari Keraton Karta ke Keraton Plered. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan para pejabat dan rakyat Mataram.
Melansir Hops.id, Amangkurat I juga dikenal sebagai raja yang kejam dan diktator yang tidak segan-segan membunuh orang-orang yang tidak sejalan dengan kebijakannya. Bahkan termasuk anggota keluarga kerajaan dan tokoh-tokoh berpengaruh.
Baca Juga: Bukan Jalan Rusak, Kain Tapis Lampung Mendunia di Penobatan Raja Charles III
Salah satu pemberontakan terbesar yang dia hadapi adalah dari adiknya sendiri, Pangeran Alit atau Raden Mas Alit, yang didukung oleh banyak rakyat dan ulama.
Pemberontakan ini berhasil dipadamkan, tetapi Amangkurat I kemudian melakukan pembantaian massal terhadap ribuan ulama yang dianggap sebagai musuhnya.
Sekitar 5.000-6.000 ulama dan anggota keluarga mereka dibunuh hanya dalam waktu kurang dari tiga puluh menit. Pembantaian ini diperintahkan oleh Amangkurat I, motifnya balas dendam setelah dua hari sebelumnya muncul upaya kudeta dari Raden Mas Alit. (C)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS