Rektor UHO Akui Tahun Ini Tantangan Paling Berat Penerimaan Maba
Reporter
Senin, 06 Juli 2020 / 10:27 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Dampak pandemi COVID-19 yang dirasakan sebagian masyarakat, juga dirasakan oleh perguruan tinggi (PT), khususnya saat penerimaan mahasiswa baru (Maba).
Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Halu Oleo (UHO), Muhammad Zamrun, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/7/2020).
Menurutnya, pandemi Virus Corona menjadi tantangan tersendiri bagi UHO untuk melaksanakan kegiatan akademik maupun non akademik di lingkup kampus.
Apalagi kata dia, saat penerimaan Maba mengharuskan adanya kerumunan orang yang datang secara serentak. Sehingga, tahun ini tantangan paling berat bagi PT dalam pelaksanaan penerimaan Maba di tengah pandemi.
"Biasanya Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Deleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) hanya tiga hari, tapi tahun ini diperpanjang menjadi enam hari," katanya.
Baca juga: Rektor UHO Klarifikasi Calon Mahasiswa Abaikan Protokol Kesehatan Saat Rapid Test
Selain itu, Ia melanjutkan, dalam pelaksanaan UTBK banyak prosedur yang harus dipenuhi, khususnya menyediakan protokol kesehatan.
Misalnya, Ia mencontohkan, setiap peserta wajib melakukan Rapid Test sebelum mengikuti pelaksanaan UTBK. Jika, hasilnya reaktif, maka peserta bersangkutan harus isolasi mandiri dulu selama 14 hari, baru bisa mengikuti ujian lanjutan yang dilakukan pada jadwal berikutnya.
Termasuk setiap ruang ujian disiapkan Hand Sanitizer dan tempat cuci tangan. Juga sebelum masuk ruangan peserta diukur suhu tubuhnya dan di ruangan pun jarak peserta diatur maksimal 20 orang.
"Ada surat dari panitia pusat bahwa mahasiswa yang positif COBID-19 dia tidak boleh ikut UTBK. Sudah tidak boleh ikut tes. Adapun yang suhu tubuhnya di atas 35, dia dipulangkan dulu, lakukan isolasi mandiri. Setelah normal, baru dia tinggal melapor pada panitia UTBK untuk mengikuti ujian selanjutnya," jelasnya.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin