Rektor UHO Klarifikasi Calon Mahasiswa Abaikan Protokol Kesehatan Saat Rapid Test
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 06 Juli 2020
0 dilihat
Rektor UHO, Muhammad Zamrun. Foto: Fitrah Nugraha/Telisik
" Kemarin itu yang mau ujian pada tanggal 13 Juli dia datang juga hari Sabtu, makanya peserta menumpuk. Tapi, sekarang sudah terpola. Jadi yang mau tes besok, bisa hari ini atau besok pagi ikut rapid testnya. "
KENDARI, TELISIK.ID - Rektor Universitas Halu Oleo (UHO), Muhammad Zamrun menjelaskan terkait kronologi calon mahasiswa baru yang mengabaikan protokol kesehatan saat mengikuti rapid test pada Sabtu 4 Juli lalu.
Menurut Zamrun, kerumunan peserta Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang mengikuti rapid test gratis memang terjadi, tapi itu hanya di awal saja. Namun, setelah itu semuanya dapat terkendali dengan baik hingga selesai. Apalagi saat itu panitia juga dibantu Gugus Tugas Pemuda COVID-19.
Dimana, kata dia, saat pelaksanaan rapid test pertama diakui kurang antisipasi, sebab dalam surat edarannya tidak menjelaskan bahwa peserta mengikuti rapid test menyesuaikan dengan jadwal tes masing-masing. Sehingga, peserta datang bersamaan walaupun jadwal testnya masih berselang beberapa hari lagi.
Olehnya itu, peserta yang ada di lokasi tapi jadwal tesnya masih tiga hari lagi, maka langsung disuruh pulang karena ia tidak perlu rapid test pada hari itu. Ujian dilaksanakan dari tanggal 6 sampai 13 Juli. Sehingga, peserta yang tes tanggal 6 bisa rapid test pada Sabtu atau hari Minggu paginya. Kemudian yang tesnya tanggal 7 bisa rapid tanggal 6, satu hari sebelum jadwal tes.
"Kemarin itu yang mau ujian pada tanggal 13 Juli dia datang juga hari Sabtu, makanya peserta menumpuk. Tapi, sekarang sudah terpola. Jadi yang mau tes besok, bisa hari ini atau besok pagi ikut rapid testnya," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/7/2020).
Baca juga: Rektor USN Kolaka Pantau Pelaksanaan UTBK
Selain itu, ia melanjutkan, peserta yang ikut rapid test ada sekitar seribu lebih pada hari pertama. Hanya saja yang disayangkan, media hanya mengambil berita saat peserta mengabaikan protokol kesehatan saja yang kejadiannya hanya sekitar 5 menit. Seharusnya seluruh rangkaian kejadian pelaksanaan rapid test bisa diambil semua dari pagi hingga sore.
"Yah, berita yang diambil bagian jeleknya saja tidak apa-apa, tinggal konfirmasi, lagian kejadian itu kan hanya sekitar 5 menit saja, sedangkan pemeriksaan kesehatan dari pagi sampai jam 3 sore. Jadi yang diambil cuman 5 menit yang pagi, sedangkan lainnya diabaikan," tandasnya.
Sementara untuk UTBK SBMPTN pelaksanaannya sudah diatur sesuai protokol kesehatan COVID-19, sebagaimana surat edaran yang dikeluarkan bahwa peserta harus mengikuti protokol kesehatan tersebut.
"Kita sudah keluarkan surat bahwa semua peserta itu mesti mengikuti protokol. Setiap ruang ujian disiapkan hand sanitizer dan tempat cuci tangan. Termasuk sebelum masuk ruangan sudah diukur suhu tubuhnya, dan di ruangan pun jarak peserta diatur, maksimal 20 orang," jelasnya.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali