Sambangi Ukraina dan Rusia, Jokowi Bawa Misi Perdamaian Dunia

Fitrah Nugraha

Reporter

Senin, 27 Juni 2022  /  11:13 am

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebelum lepas landas menuju Munich, Jerman. Foto: dok. Setpres

KENDARI, TELISIK.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Eropa dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Minggu (26/6/2022).

Lawatan Presiden Jokowi ke Eropa kali ini menegaskan pesan penting. Di mana Jokowi membawa misi perdamaian agar Rusia dan Ukraina segera menghentikan perang.

Negara pertama yang dikunjungi Jokowi dalam kunker ini yaitu Jerman. Jokowi bakal menghadiri KTT G7.

Di forum G7, Jokowi mendorong para pemimpin negara untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina.

Selain itu, Jokowi menyerukan para pemimpin G7 untuk mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan dan energi.

"Di sini kita akan mendorong, mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina dan juga secepat-cepatnya mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan, krisis energi, yang sedang melanda dunia," ujar Jokowi dalam pernyataan persnya, dikutip dari detik.com.

Setelah dari Jerman, Jokowi akan bertolak menuju Ukraina. Jokowi akan bertemu dengan Volodymyr Zelensky untuk mendorong ruang dialog dengan Rusia.

"Misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelensky untuk membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian, untuk membangun perdamaian. Karena memang perang harus dihentikan," imbuh Jokowi.

Baca Juga: Ini Alasan Jenazah Jemaah Haji Tak Bisa Dibawa Pulang ke Indonesia, Sejauh Ini Cuma Bung Tomo

Selanjutnya, Jokowi akan menuju Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Pada kesempatan tersebut, Jokowi bakal meminta Putin menghentikan perang.

"Sekali lagi, dengan misi yang sama saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang," imbuh Jokowi.

Setelah dari Rusia, Jokowi akan bertolak ke Uni Emirat Arab (UEA). Jokowi menilai kunjungan ini penting bukan hanya untuk Indonesia, melainkan juga untuk negara-negara berkembang lain.

"Kunjungan ini bukan hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan," jelasnya.

Misi perdamaian Jokowi ke kedua negara ini tentu menjadi sorotan besar di dalam negeri. Apalagi karena beredar kabar Jokowi akan didampingi pasukan pengamanan khusus dengan perlindungan maksimal.

Baca Juga: Warning, PNS Bolos Kerja 10 Hari Langsung Dipecat

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen TNI Tri Budi Utomo mengungkap, ada 39 personil yang akan diterjunkan mengawal Jokowi selama agenda tersebut.

Mereka akan dibekali persenjataan lengkap selama misi tersebut.

"(Helm dan rompi untuk) semua, semua delegasi yang akan ikut kita siapkan," jelas Tri di Jakarta, dikutip dari Suara.com, Kamis (23/6/2022). (C)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali