Sektor Pertanian Masih Jadi Penyerap Tenaga Kerja Terbesar di Sultra
Reporter
Jumat, 08 November 2024 / 1:56 pm
KENDARI, TELISIK.ID – Penyerapan tenaga kerja di Sulawesi Tenggara selama periode Agustus 2023 hingga Agustus 2024 menunjukkan bahwa sektor pertanian, khususnya subsektor perkebunan cengkeh, tetap menjadi lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja di provinsi ini.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Muh. Mulyadi, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyerap sebanyak 33,53 persen dari total tenaga kerja di Sulawesi Tenggara.
Menurut data BPS, komposisi penduduk yang bekerja berdasarkan lapangan usaha menunjukkan bahwa tiga sektor utama yang menyerap tenaga kerja terbesar di Sulawesi Tenggara selama periode tersebut adalah:
Baca Juga: Ekonomi Sulawesi Tenggara Tumbuh Positif pada Triwulan III 2024
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan: 33,53%
2. Perdagangan Besar dan Eceran: 18,83%
3. Industri Pengolahan: 9,47%
Ketiga sektor ini tercatat sebagai penyumbang terbesar bagi penyerapan tenaga kerja selama tiga tahun terakhir di Sulawesi Tenggara.
Lebih lanjut, meskipun sektor pertanian tetap mendominasi dalam penyerapan tenaga kerja, terdapat peningkatan yang cukup signifikan di sektor perdagangan dan industri pengolahan.
“Sektor pertanian, terutama subsektor perkebunan cengkeh, terus menjadi yang paling dominan dalam menyerap tenaga kerja. Namun, sektor-sektor lain seperti perdagangan dan industri pengolahan juga semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan,” ujar Muh. Mulyadi pada Jumat (8/11/2024).
Berdasarkan data, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami penyerapan tambahan tenaga kerja sebanyak 63,22 ribu orang.
Sementara itu, sektor perdagangan besar dan eceran menyerap tambahan tenaga kerja sebanyak 15,95 ribu orang, dan sektor industri pengolahan menambah 4,63 ribu orang selama satu tahun terakhir.
Namun, tidak semua sektor menunjukkan tren positif. Beberapa lapangan usaha justru mengalami penurunan jumlah tenaga kerja, antara lain:
Baca Juga: Deflasi Indonesia Tembus 0,12 Persen di September 2024, Terparah Lima Tahun Terakhir
- Konstruksi: Kehilangan 8,30 ribu orang
- Transportasi dan Pergudangan: Berkurang sebanyak 6,22 ribu orang
- Informasi-Komunikasi, Jasa Keuangan dan Asuransi, Real Estate, dan Jasa Perusahaan: Mengalami penurunan tenaga kerja sebanyak 6,21 ribu orang
Penurunan ini menunjukkan adanya tantangan di beberapa sektor yang perlu mendapatkan perhatian lebih untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja di masa mendatang. (C)
Penulis: Siti Nabila
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS