Selamatkan Garuda, Politisi Demokrat Desak Pemerintah Cari Solusi Terbaik
Reporter Jakarta
Rabu, 27 Oktober 2021 / 11:00 am
JAKARTA, TELISIK.ID - Rencana Menteri BUMN yang akan mempailitkan maskapai Garuda Indonesia mendapat sorotan dari parlemen.
Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi urusan BUMN, Herman Khaeron beranggapan masih ada secercah harapan untuk menyelamatkan maskapai penerbangan Garuda Indonesia sebagai kebanggaan negara dari ancaman kebangkrutan.
Politisi Partai Demokrat ini mendesak pemerintah mencari solusi terbaik guna menyelamatkan maskapai penerbangan berkode saham GIAA ini.
Salah satu di antaranya memberikan suntikan modal dan membantu mencarikan jalan keluar dari tumpukan utang.
Alumnus HMI ini yakin Garuda Indonesia masih bisa diselamatkan jika pandemi COVID-19 tidak melanda dunia, termasuk Indonesia.
"Kalau situasi normal dan enggak ada pandemi, masih bisa untuk mengangkat performa Garuda dan memenuhi kewajiban utang," ungkap Herman dalam pernyataan persnya di Jakarta, Rabu (27/10/2021).
Meskipun demikian Herman menyadari masalah besar yang dialami Garuda Indonesia. Terlilit utang dari banyak pihak, jumlah utang maskapai ini diperkirakan mencapai Rp 70 triliun. Kondisi diperparah dengan adanya pandemi COVID-19 yang membatasi kegiatan penerbangan.
Baca Juga: Situs Diretas, Ketua DPR Soroti Kinerja BSSN
Baca Juga: Sejumlah Kota Termasuk Kendari Diprakirakan Bakal Diguyur Hujan
"Masalahnya pandemi ini berkepanjangan, utang bertambah, negosiasi dengan lessor buntu," imbuhnya.
Dalam rapat Komisi VI DPR RI yang akan datang, akan bertekad untuk mengajak para pemangku kepentingan gotong royong, bahu-membahu guna menyelamatkan Garuda Indonesia.
"Kita harus tetap berupaya untuk menghasilkan kesepakatan yang terbaik. Jadi ada celah Garuda bisa melangsungkan usahanya dan mencari jalan yang tepat untuk memenuhi kewajibannya membayar utang. Kami bertekad dalam rapat komisi mendorong Garuda tetap jadi flag carrier negara dan dipertahankan sebagai kebanggaan bangsa Indonesia," tuturnya.
Ancaman kebangkrutan maskapai plat merah ini sudah di depan mata. Bahkan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham mayoritas tampaknya mulai kewalahan mencari jalan keluar untuk menyelamatkan maskapai yang berdiri sejak 1949 itu.
Isu yang santer di publik adalah mengganti Garuda Indonesia dengan PT Pelita Air Service (PAS), maskapai penerbangan charter yang semula dirintis PT Pertamina. (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Haerani Hambali