Sempat Panas di Bali, Xi Jinping Tegaskan ke Joe Biden Soal Ini: Jangan Lewati Garis Merah

Ibnu Sina Ali Hakim

Reporter

Selasa, 15 November 2022  /  8:13 pm

Pertemuan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Joe Biden di Bali pada KTT G20. Pertemuan itu salah satunya membahas soal Taiwan. Foto: Reuters

BALI, TELISIK.ID - Pembicaraan yang dilakukan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan sempat memanas, saat kedua pemimpin itu membahas soal isu Taiwan yang sensitif. 

Xi dan Biden yang bertatap muka di Bali. Dilaporkan melakukan 'pertukaran pandangan secara terus terang dan mendalam' soal isu-isu strategis yang penting dalam hubungan bilateral, juga soal isu-isu global utama.

Salah satu isu yang dibahas adalah soal Taiwan, yang diketahui menjadi salah satu pemicu ketegangan antara China dan AS selama ini. Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan menyebut Xi memberikan penjelasan lengkap soal posisi China dalam isu Taiwan dalam pembicaraannya dengan Biden.

Baca Juga: Tiba di Bali Disambut Luhut, 3 Sisi Gelap Pangeran Arab Mohammad Bin Salman

Xi, menurut Kementerian Luar Negeri China, sempat memperingatkan Biden dalam pembicaraan di Bali bahwa Taiwan menjadi 'garis merah pertama' yang tidak seharusnya dilanggar dalam hubungan China dan AS.

"Dia (Xi-red) menekankan bahwa persoalan Taiwan menjadi sangat inti dalam kepentingan inti China, batu landasan politik dalam hubungan China-AS, dan garis merah pertama yang tidak boleh dilanggar dalam hubungan China-AS," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri China.

"Siapa pun yang berusaha memisahkan Taiwan dari China akan melanggar kepentingan fundamental bangsa China; rakyat China tentu saja tidak akan membiarkan hal itu terjadi!" imbuh pernyataan tersebut dilansir dari detik.com.

Xi Jinping dan Biden juga dilaporkan telah membahas situasi di Ukraina. Xi mengatakan kepada Biden bahwa Beijing sangat prihatin dengan konflik tersebut.

"China selama ini berdiri di sisi perdamaian dan akan terus mendorong pembicaraan damai," kata Xi Jinping. "Kami mendukung dan menantikan dimulainya kembali pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina."

Sebelum pertemuan tatap muka pertama itu, Biden dan Xi Jinping telah melakukan lima kali panggilan telepon atau video sejak Biden menjadi presiden pada Januari 2021. Di Hotel Mulia, Nusa Dua, mereka menjajaki pemulihan hubungan bilateral kedua negara, seperti diprediksi oleh para ahli.

Melansir Tempo.co, Biden memberi tahu awak media bahwa dia dan Xi Jinping akan membahas banyak tantangan ini bersama-sama.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Sudah 17 Kepala Negara Nyatakan Siap Hadiri KTT G20

"Saya percaya, China dan Amerika Serikat dapat memainkan peran kunci dalam mengatasi tantangan global, mulai dari perubahan iklim, hingga kerawanan pangan, dan  agar kita dapat bekerja sama," ujarnya.

Hubungan China dan Amerika Serikat telah meregang karena ketegangan yang ditimbulkan oleh perang dagang dan perebutan pengaruh di Indo-Pasifik. Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan dan posisi ambigu Beijing mengenai invasi Rusia ke Ukraina menjadi perhatian kedua negara.

Dalam pidatonya, Biden menyebut dia dan Xi bertanggung jawab dalam mengelola perbedaan China dan AS. Sementara Xi menyebut, sebagai pemimpin dua negara besar, AS dan China perlu memetakan arah yang tepat mengenai hubungan bilateral keduanya. Pertemuan Xi Jinping dan Biden kemarin sore sebelum pembukaan KTT G20, tidak menghasilkan pernyataan bersama. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Kardin

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS