Serangan Israel ke Gaza Tewaskan Hampir Seratus Orang saat Salat Subuh
Reporter
Minggu, 11 Agustus 2024 / 11:36 am
GAZA, TELISIK.ID - Israel masih terus melanjutkan serangan brutal ke Gaza, Palestina. Terbaru, Tel Aviv menyerbu sebuah masjid yang berada di sekolah di wilayah pesisir Palestina itu, menewaskan 90 orang.
Kejadian tragis ini terjadi ketika warga Gaza sedang melaksanakan salat subuh di kompleks Al-Tabi'in, yang terletak di lingkungan Al-Daraj, bagian Timur Kota Gaza, pada Sabtu (10/8/2024).
Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa serangan tersebut terjadi dengan tiba-tiba dan menyebabkan kerusakan yang sangat besar. Dalam laporannya, juru bicara Mahmoud Basal menyebutkan bahwa setidaknya 90 orang ditemukan tewas di lokasi, seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Minggu (11/8/2024).
Baca Juga: Unik, Kondom Bergerigi Anti Pemerkosaan
Mayoritas korban adalah warga sipil yang sedang beribadah, dan banyak dari mereka yang belum dapat diidentifikasi karena luka yang parah. Video yang didapatkan menunjukkan pemandangan mengerikan, dengan banyaknya mayat yang berserakan di sekitar lokasi serangan.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa serangan tersebut memang menyasar sebuah sekolah yang diduga sebagai pusat komando Hamas.
Menurut IDF, sekolah tersebut digunakan oleh sekitar 20 pejuang Hamas dan Jihad Islam sebagai markas operasi mereka.
Namun, IDF membantah klaim dari otoritas Gaza mengenai jumlah korban tewas yang mencapai puluhan orang, bersumber dari CNN Internasional.
Israel menegaskan bahwa serangan ini dilakukan dengan mempertimbangkan langkah-langkah untuk meminimalisir korban sipil. IDF menyatakan bahwa mereka telah menggunakan amunisi presisi, pengawasan udara, serta intelijen yang akurat sebelum melancarkan serangan udara tersebut.
Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan dampak yang sangat besar terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Serangan terhadap sekolah ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh militer Israel dalam sepekan terakhir. Serangan ini menjadi yang kelima kalinya sejak minggu lalu.
PBB melalui Kantor Hak Asasi Manusia telah menyatakan keprihatinan mendalam atas pola serangan yang terus berulang terhadap sekolah-sekolah di Gaza. Mereka menekankan bahwa serangan ini telah menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi warga sipil, terutama anak-anak yang menjadi korban utama dalam konflik ini.
Baca Juga: Deretan Peristiwa Tukar Kepala Mata-Mata Amerika dan Rusia Era Joe Biden-Vladimir Putin
Situasi di Gaza masih mencekam, dengan Israel terus melakukan serangan udara yang sporadis. Target utama mereka adalah kelompok Hamas yang dituding bertanggung jawab atas serangan ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, yang menewaskan 1.200 warga Israel dan mengakibatkan penyanderaan 239 orang.
Namun, serangan balasan Israel telah menyebabkan kerusakan yang luas dan korban jiwa yang besar di pihak warga sipil Gaza. Hingga saat ini, jumlah korban jiwa di Gaza terus bertambah dengan angka yang sangat memprihatinkan. Setidaknya 40.000 warga sipil telah tewas akibat serangan udara dan blokade yang dilakukan oleh Israel.
Selain serangan fisik, Israel juga memutus aliran logistik, internet, listrik, dan air ke Gaza, dengan dalih untuk menekan Hamas agar menyerah. Namun, langkah ini justru memperburuk kondisi kehidupan warga sipil, terutama dalam hal akses terhadap layanan kesehatan yang sangat terbatas akibat kurangnya pasokan logistik. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS