5 Fakta Sungai Aare Swiss, Hilangnya Anak Ridwan Kamil Bukan Fenomena Baru

Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Sabtu, 28 Mei 2022
0 dilihat
5 Fakta Sungai Aare Swiss, Hilangnya Anak Ridwan Kamil Bukan Fenomena Baru
Berikut fakta-fakta sungai Aare tempat hilangnya anak sulung Ridwan Kamil. Foto: Repro portalmedia

" Sungai Aare Swiss merupakan salah satu tempat yang kerap dikunjungi oleh warga lokal maupun turis "

BERN, TELISIK.ID - Sungai Aare Swiss merupakan salah satu tempat yang kerap dikunjungi oleh warga lokal maupun turis. Selain airnya yang bening memanjakan mata, pepohonan yang rindang membuat siapa saja betah menghabiskan waktu di sini.

Namun di balik keindahan itu, Sungai Aare rupanya sering menelan korban. Bahkan tenggelamnya anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril (23) di Sungai Aare, Swiss, terbilang bukan fenomena baru.

Mengutip dari kompas.com, Menurut data dari Kantor Polisi Bern (Poltabes Bern), menyebutkan korban tenggelam sebagian besar adalah pengungsi atau turis mancanegara.

Di Swiss sendiri, menurut Biro Statistik Komunitas Penyelamatan (SLRG) Swiss, setahun rata-rata ada 40 orang yang tenggelam.

Dari jumlah ini, 90 persen insiden terjadi di danau atau sungai, dan korban didominasi laki-laki.

Poltabes Bern bersama Pemerintah Kota Bern telah mengkampanyekan slogan Are You Save? It is not a game, dengan menyebarkan selebaran dan menempelkan plakat dalam sepuluh bahasa di pinggiran Sungai Aare.

Baca Juga: Unik, di Kota Ini Mati Adalah Tindakan Ilegal

Kendati demikian, tetap saja ada jatuh korban.

Berikut 5 Fakta Sungai Aare Swiss yang dilansir dari viva.co.id:

1. Sungai Terpanjang di Swiss

Sungai Aare terletak di kota Bern yang memiliki panjang hingga 295 kilometer. Dengan sepanjang itu membuat sungai ini menjadi yang terpanjang di Swiss. Tak hanya panjang, ukuran Sungai Aare termasuk sangat luas yakni 17.779 km² dan menguasai hampir seluruh bagian Swiss, termasuk Swiss bagian tengah. 

2. Tempat perlindungan pada abad pertengahan

Sungai Aare merupakan kebanggaan bagi warganya. Sebab pada abad pertengahan ketika Bern hanya berada di bagian bawah semenanjung, Aare menjadi pelindung besar dari tentara asing di tiga sisi kota. 

3. Sebagai tempat arung jeram

Selain berenang, pengunjung juga bisa melakukan arung jeram di Sungai Aare yang dibantu oleh pemandu lokal. Arung jeram di sini hadir dengan tiga pilihan rute. Namun berdasarkan situs bern.com, rute dari Thun Schwäbis ke Bern merupakan yang paling favorit.

Baca Juga: 5 Kota Paling Berdosa di Dunia, Warganya Gila Seks, Judi dan Narkoba

Melalui rute sepanjang 25 km ini, kamu akan melalui aliran deras Uttigen yang legendaris. Dibutuhkan waktu tiga sampai lima jam untuk menyelesaikan rute ini. 

4. Dijadikan minuman beralkohol 

Karena airnya yang berwarna biru, para bartender di Swiss menciptakan minuman beralkohol seperti warna biru air Sungai Aare dengan nama Aarewasser yang berarti air Aare. Aarewasser merupakan campuran dari curaçao biru, vodka, dan jus lemon. 

5. Termasuk warisan budaya UNESCO

UNESCO menyatakan bahwa kegiatan berenang di Sungai Aare termasuk dalam tradisi Swiss. Oleh sebab itu, tahun 2017 UNESCO menobatkannya sebagai warisan budaya tak benda. (C).

Penulis: Nurdian Pratiwi

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga