Sering Baca Tafsir Qur'an, Pemuda Asal Kendari Ini Mantap Jadi Mualaf
Reporter
Senin, 10 Januari 2022 / 12:03 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Menjajaki kehidupan selama 23 tahun sebagai seorang Nasrani, pemuda kelahiran 1997 asal Kota Kendari ini akhirnya mantap mengucapkan syahadat di umurnya yang kala itu memasuki usia 24 tahun, pada Desember 2020 lalu.
Namanya kini telah berubah dan kerap disapa dengan sebutan Alif, Alif Shakel Al Farizki lengkapnya.
Ia mengungkapkan, dahulu ibunya adalah seorang Muslim, namun memutuskan untuk masuk Nasrani saat menikah dan memiliki lima orang anak.
"Mama dulunya Muslim, kemudian nikah dengan bapak yang berasal dari Toraja. Saya anak kedua," ucapnya pada Telisik.
Perjalanan menjemput hidayah Allah cukup panjang. Sebelum Alif familiar dengan Islam, ia sempat berpetualang di Kalimantan dan bekerja di sana.
Sosok Alif yang senang melanglang buana membuat dirinya tak lagi aktif beribadah di gereja.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya telah kehilangan sosok ayah di tahun 2018 dan kini menyisakan ibu serta keempat saudaranya.
"Tahun 2019 saya akhirnya pulang ke Kendari karena ingat mama, dan berpikir untuk kerja di Kendari saja," ujar Alif.
Setahun menemani sang ibunda, ia selanjutnya berangkat ke Marombo, Kabupaten Konawe Utara, untuk kembali memeras keringat di sana.
"Sejak kerja di Marombo, saya jadi terbiasa dengan kegiatan ibadahnya orang-orang Muslim," ucapnya.
Nyaman dengan suasana dan lingkungan kerja yang yang ada di sana, ia lalu berteman akrab dengan salah seorang Muslim.
Alif mengatakan, bersahabat dengan temannya itu membuat Alif rajin bertanya dan menggali lebih dalam mengenai Islam.
"Saya sering tanya ke dia Islam itu bagaimana? Dan bagaimana mereka bisa tanamkan kepercayaan dalam hatinya," katanya.
Satu hal yang tidak bisa Alif lupakan saat berdiskusi dengan sahabatnya, bahwa Tuhan adalah satu, Dia tidak memiliki anak dan tidak pula diperanakkan.
"Bahkan dia kasih saya pertanyaan apakah agama itu dibuat oleh Allah atau manusia?
Karena saya bingung mau jawab apa, saya diam," ucapnya.
Perbincangan mereka tak sampai di situ, sahabatnya juga menjelaskan bahwa Islam berpedoman kepada Al-Qur'an, segala sesuatu yang ada di dunia ini telah diatur oleh Allah di dalam kitab itu.
Sejak dari perbincangan itu, hati kecil Alif mulai terketuk untuk mempelajari Islam lebih dalam. Ia mulai merasakan kenikmatan saat sedikit demi sedikit mengetahui ajaran Islam.
Sahabatnya kemudian memberi Alif hadiah sebuah tafsir Qur'an, dan menyarankan Alif untuk membaca tafsir itu jika sedang tak memiliki kesibukan.
Baca Juga: 10 Resep Menghilangkan Penyakit Hati dan Menghapus Dosa
"Setiap pulang kerja saya selalu baca itu, walaupun belum semua saya baca, tapi sudah cukup untuk bikin saya yakin untuk bersyahadat," ucapnya.
Pada Desember 2020, ia akhirnya mengungkapkan niat baiknya kepada keluarganya, terutama kepada sang Ibu, bahwa ia meyakini Allah dan ingin segera memeluk agama Islam.
"Mama sempat kaget, tapi mama terima keputusanku, saudara-saudara yang sampai sekarang belum terima saya masuk Islam," ungkapnya.
Masih segar dalam ingatan, kala itu dia ditemani Ibu, adik, dan sahabatnya, mendatangi Masjid Al Kautsar Kendari untuk bersyahadat di depan ratusan jemaah salat Jumat.
Baca Juga: Ini 3 Golongan Manusia yang Diharamkan Masuk Surga
Pertolongan Allah tak berhenti sampai di situ. Lewat sahabatnya, ia diajarkan mengaji, tata cara salat, dan menghafal beberapa surah pendek Al-Qur'an.
Alif mengatakan, setelah menjadi seorang Muslim, ia merasakan hidup lebih terarah. Ia akhirnya menemukan ketenangan yang selama ini ia cari.
"Alhamdulillah, saya bersyukur bisa dapat hidayah di umur segini karena masih banyak peluang untuk belajar," ujarnya. (A)
Reporter: Apriliana Suriyanti
Editor: Haerani HambaliĀ