Simak Langkah Sederhana Atasi Demam Panggung saat Public Speaking

Nurdian Pratiwi

Reporter

Kamis, 07 Juli 2022  /  9:33 pm

Mengatasi demam panggung saat public speaking perlu kamu atasi mulai dari sekarang. Salah satu cara yakni perbanyak praktik sebelum tampil di depan umum. Foto: Repro Yoursay.id

KENDARI, TELISIK.ID - merupakan gejala yang biasa terjadi pada saat seseorang merasa takut melakukan kesalahan, malu, serta tidak percaya diri untuk berbicara di depan umum.

Meskipun orang tersebut sering mengobrol di warung kopi tidak kurang dari dua jam dengan dua atau tiga orang sahabat, hal ini tetap sering terjadi kepada seseorang yang memiliki rendahnya rasa percaya diri.

Kurangnya rasa percaya diri inilah yang dapat memunculkan rasa gugup yang terkadang membuyarkan semua hal yang telah dipersiapkan.

Mengutip dari Sindonews.com, Public Speaking Professional Trainer, M. Syaiful Muktapa menyebutkan, ketika seseorang melatih keahlian public speaking, maka harus mengetahui kebutuhannya.

"Karena meskipun kita banyak referensi latihan, tapi itu enggak menjamin kebutuhan lho. Akan sulit tolak ukurnya," ujar pria yang biasa disapa Uta itu dalam podcast Aksi Nyata bertajuk Atasi Gugup dan Gagap dengan Cara Jitu Public Speaking di kanal YouTube Partai Perindo belum lama ini.

Untuk itu, lanjut Uta, harus memahami kebutuhannya terlebih dahulu. Apa yang jadi utama yang akan ditingkatkan, misalnya skill, materi, atau cara menguasai panggung.

Baca Juga: Ingin Kulit Putih? Kenali Dulu Skin Tone dan Undertone

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa tips ampuh mengatasi demam panggung seperti dikutip dari Idntimes.com:

1. Persiapkan materi yang detail adalah kunci utama 

Menjadi seorang pembicara memerlukan materi yang kuat dan detail agar pesan tersampaikan secara menyeluruh. Terbilang klise memang, tapi begitulah adanya. Materi yang kuat dapat tercipta hanya dengan melakukan persiapan yang matang.

Persiapan matang dimulai dari sistematika argumen yang didukung data yang solid, topik yang dibicarakan secara detail dan dikuatkan oleh penelitian terkini jika memungkinan.

Ketiga hal tersebut menjadi dasar utama menghilangkan rasa gugup yang berlebih. Kamu juga mesti mengetahui secara pasti di mana tempat kamu disediakan podium untuk bicara di depan publik.

2. Melakukan relaksasi sebelum tampil

Merelaksasi diri sebelum tampil dapat dilakukan jika kamu masih memiliki rasa gugup yang relatif tinggi walaupun sudah melakukan persiapan secara matang. Relaksasi adalah sebuah proses kegiatan yang berfungsi untuk mengurangi ketegangan yang muncul akibat tingginya stres.

Secara tak langsung, rasa gugup yang berlebih inilah yang memicu munculnya stres secara signifikan. Dan jika ini tak ditangani dengan relaksasi yang optimal, maka materi yang telah terekam dalam pikiran akan hilang dengan sekejap.

Hal yang paling sederhana melakukan relaksasi secara cepat dan tepat adalah dengan mengatur napas secara konstan.

3. Perbanyak praktik

Salah satu tips agar bisa atasi demam panggung dapat dilakukan dengan cara tekun perbanyak praktik berbicara di depan umum. Hal yang perlu dilatih bukan hanya mengenai materi yang disampaikan, namun gestur tubuh, kontak mata, dan hal lainnya yang berhubungan faktor teknis.

4. Artikulasi adalah kunci utama dalam menyampaikan sebuah pesan

Salah satu dasar utama agar pesan dapat tersampaikan secara optimal adalah dengan melakukan artikulasi secara jelas. Pengucapan secara jelas dan tepat akan memudahkan pesan tersampaikan tanpa hambatan.

Sebagai contoh, ketika kamu sebagai komedian tunggal memiliki premis yang kuat dan berbagai macam penyimpangan logika yang berpotensi membuat pendengar terhibur.

Baca Juga: 8 Cara Menebalkan Alis secara Alami, Para Wanita Perlu Tahu

Akan tetapi, kamu menyampaikan artikulasi yang tak jelas akibat gangguan pengeras suara, maka pesan yang ingin disampaikan menjadi terhambat dan reaksi pendengar tidak ada yang tertawa akibat artikulasi yang tak jelas dari gangguan eksternal.

5.  Gestur tubuh sangat menentukan

Gestur tubuh merupakan sebuah kondisi di mana ekspresi wajah, tatapan mata, posisi badan maupun gerakan tangan menjadi faktor penguat terhadap apa yang akan kamu sampaikan.

Memiliki materi yang kuat saja tidaklah cukup untuk menarik perhatian pendengar. Kamu mesti memiliki kontak mata yang baik dengan penonton. Kamu mesti membagi kontak matamu secara adil kepada pendengar yang berada di sisi barat maupun timur. (C)

Penulis: Nurdian Pratiwi

Editor: Musdar