Sinyal Kuat Menkeu Purbaya Revisi Defisit Anggaran APBN 2026

Ahmad Jaelani

Reporter

Sabtu, 13 September 2025  /  10:42 am

Menteri Keuangan Purbaya memberi sinyal kuat revisi target defisit anggaran dalam RAPBN 2026 mendatang. Foto: Repro Antara.

JAKARTA, TELISIK.ID – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mulai memberi sinyal bahwa angka defisit dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 kemungkinan besar tidak akan bertahan sesuai yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Purbaya saat menghadiri pertemuan bersama anggota dewan di Kompleks Parlemen, Senayan.

Dalam RAPBN yang diajukan pemerintah, Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan proyeksi defisit anggaran sebesar 2,48 persen atau setara Rp 638,8 triliun.

Angka tersebut dihitung dari total target penerimaan negara sebesar Rp3.147 triliun. Namun, Purbaya menekankan bahwa angka tersebut bukanlah nilai yang mutlak.

“Ada perubahan sedikit pasti,” kata Purbaya. Ia menambahkan, “Bisa berubah. Bisa naik, bisa turun," jelasnya, dikutip dari Blomberg, Sabtu (13/9/2025).

Baca Juga: Prabowo Beri Lampu Hijau Purbaya Alihkan Kas Negara Rp 200 Triliun BI ke Perbankan

Pernyataan ini membuka ruang bahwa pemerintah masih akan kembali berdiskusi dengan Badan Anggaran DPR sebelum menetapkan nilai final defisit tahun depan.

Meski begitu, Purbaya mengaku belum bisa memastikan arah perubahan target tersebut. “Saya nggak tahu, ini tergantung diskusi sama Banggar,” ujarnya singkat.

Hal ini menunjukkan bahwa keputusan akhir masih akan melalui dinamika politik dan perhitungan fiskal yang matang.

Selain bicara soal defisit, Purbaya juga menyinggung rencana pemerintah untuk menambah alokasi belanja transfer ke daerah (TKD). Dalam RAPBN 2026, anggaran TKD sempat dipangkas hingga 25 persen dari Rp864 triliun menjadi Rp649,9 triliun. Namun, Purbaya menyatakan pemerintah akan mengusulkan peningkatan kembali.

“[TKD] akan ditingkatkan, nanti ini akan kami usulkan ke Komisi XI, mungkin akan memberikan pelonggaran sedikit kepada transfer daerah,” jelasnya. Ia berharap dukungan dari anggota DPR, termasuk Ketua Komisi XI, Misbakhun, agar rencana itu berjalan lancar.

Baca Juga: Viral Sosok Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya, Baru Dilantik Blunder Sentil Sri Mulyani Agen CIA

Menurut Purbaya, peningkatan dana transfer daerah penting agar situasi di berbagai wilayah lebih kondusif. “Ini supaya tadi, perasaan di daerah bisa dikendalikan, sehingga keadaan tenang dan kita bisa membangun ekonominya dengan tenang,” tambahnya.

Adapun dalam rapat sebelumnya, Komisi XI DPR bersama pemerintah sudah menyepakati sejumlah asumsi makro ekonomi yang menjadi dasar RAPBN 2026. Pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 5,4 persen, inflasi berada di kisaran 2,5 persen, nilai tukar Rp16.500 per dolar AS, dan tingkat bunga SBN 10 tahun sebesar 6,9 persen.

Dengan postur penerimaan sebesar Rp3.147,7 triliun dan belanja negara Rp3.786,5 triliun, defisit awal dipatok Rp638,8 triliun. Namun, sinyal dari Menkeu Purbaya menunjukkan angka ini belum final dan masih bisa berubah mengikuti perkembangan pembahasan dengan DPR. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS