Sosok Eks Panglima Perang GAM Muzakir Manaf, Tinggalkan Mantu Jokowi dalam Perundingan 4 Pulau Dicaplok Mendagri

Ahmad Jaelani

Reporter

Jumat, 13 Juni 2025  /  11:01 am

Pertemuan Bobby Nasution dan Muzakir Manaf di Banda Aceh, menjadi sorotan Nasional. Foto: Repro Antara.

BANDA ACEH, TELISIK.ID - Pertemuan antara Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution di Banda Aceh menarik perhatian publik.

Sebuah video di akun TikTok resmi milik Muzakir Manaf memperlihatkan momen dirinya meninggalkan Bobby Nasution yang baru saja tiba di pendopo. Kejadian itu berlangsung di tengah pembahasan krusial mengenai status empat pulau di perbatasan Aceh dan Sumatera Utara.

Dalam video yang diunggah di akun @muzakirmanaf1964, tampak Mualem, sapaan akrab Muzakir Manaf menyambut Bobby Nasution dengan ramah. Ia mengucapkan selamat datang kepada Bobby dan menyampaikan harapan atas kesuksesan pertemuan yang akan digelar.

Namun, tak lama setelah menyambut tamu dari Sumatera Utara itu, Muzakir menyampaikan permintaan pamit secara langsung.

“Pak Gubernur, berhubung saya sudah ditunggu juga di Meulaboh, jadi saya pamit,” ujar Mualem dalam video tersebut, dikutip telisik.id, Jumat (13/6/2025).

Sontak, pernyataan itu mengejutkan Bobby Nasution, yang baru tiba dan belum sempat membicarakan topik utama yang menjadi dasar kedatangannya ke Aceh.

Bobby pun memastikan apakah Muzakir benar-benar akan pergi. Ia bertanya, “Berarti Pak Gubernur langsung jalan?” yang dijawab Muzakir, “Iya saya minta maaf beribu maaf juga, harusnya saya sudah pergi tapi nggak apa-apa, saya terpaksa nunggu Pak Gubernur karena capek-capek.”

Muzakir kemudian menyerahkan kelanjutan rapat kepada stafnya dan meninggalkan lokasi sebelum acara berlanjut.

Tindakan tersebut menimbulkan reaksi beragam di media sosial. Sebagian warganet menyatakan setuju dengan sikap Mualem yang memilih tidak ikut membahas pemindahan empat pulau Aceh ke Sumatera Utara.

Baca Juga: Prof Weka Widayati: Pengabdi Ilmu dengan Segudang Jabatan dan Anggap Guru Besarnya sebagai Bonus

Namun, sebagian lainnya mengecam keputusan tersebut karena dianggap tidak menghormati kehadiran Bobby Nasution sebagai tamu resmi dari luar provinsi.

Momen pertemuan itu terjadi pada Rabu, 4 Juni 2025, di Pendopo Gubernur Aceh. Muzakir Manaf bahkan mencantumkan caption dalam unggahannya:

“Menerima kunjungan silaturahmi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dan Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, guna membahas status kepemilikan 4 pulau di perbatasan Aceh-Sumut.”

Empat pulau yang menjadi polemik tersebut adalah Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Besar, dan Pulau Mangkir Kecil. Keempatnya sebelumnya berada di wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, namun kini masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara

Perubahan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025. Dokumen itu menetapkan pemberian dan pemutakhiran kode serta data wilayah administrasi pemerintahan dan pulau, yang ditandatangani pada 25 April 2025. Kebijakan ini mendapat penolakan luas dari sejumlah tokoh Aceh dan masyarakat lokal.

Menanggapi situasi ini, Kementerian Dalam Negeri melalui Dirjen Bina Administrasi Wilayah Safrizal Zakaria Ali menyatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan mempertemukan kembali Muzakir Manaf dengan Bobby Nasution.

“Apakah kemudian nanti berikutnya Menteri Dalam Negeri (dan) Kemenko Polkam akan mempertemukan kedua gubernur, salah satu opsinya,” kata Safrizal di Jakarta, melansir Tribunnews, Jumat (13/5/2025).

Ia menjelaskan, keputusan administratif terkait empat pulau tersebut sudah dilaporkan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Kemendagri, lanjutnya, hanya bertugas menjelaskan kronologi administratif yang menjadi dasar penetapan status wilayah baru tersebut.

“Kita tunggu nanti waktunya,” ujar Safrizal lebih lanjut.

Sosok Muzakir Manaf sendiri bukan tokoh biasa di Aceh. Ia dikenal luas sebagai mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), dan kini menjabat Gubernur Aceh untuk periode 2025–2030.

Muzakir atau Mualem resmi dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam rapat paripurna istimewa DPRA pada 12 Februari 2025.

Karier politik Mualem dimulai usai penandatanganan Perjanjian Damai Helsinki pada 2005. Ia menjabat Ketua Komite Peralihan Aceh yang mengawal transisi dari konflik bersenjata ke ranah politik.

Beberapa jabatan penting lain yang pernah diemban oleh Mualem adalah Ketua Umum Partai Aceh sejak 2007, Ketua KONI Aceh tahun 2015, Ketua Pramuka Aceh tahun 2013, dan Wakil Gubernur Aceh pada periode 2012–2017.

Baca Juga: Dijuluki Wonderkids Timnas Indonesia, Begini Keadaan Evan Dimas dengan Tubuh Makin Cekung dan Tanpa Klub

Di luar pemerintahan, Mualem juga menjabat sebagai Waliyul 'Ahdi Lembaga Wali Nanggroe Aceh sejak 27 Desember 2022. Gelar “Mualem” sendiri merupakan panggilan untuk seseorang yang memiliki keahlian tinggi dalam dunia militer.

Ia lahir di Aceh Timur pada 3 April 1964 dan telah lama dikenal sebagai tokoh berpengaruh di provinsi paling barat Indonesia ini.

Momen dirinya meninggalkan Bobby Nasution menjadi simbol kuat bahwa isu teritorial tidak dapat dibahas sembarangan, terlebih jika menyangkut identitas daerah yang memiliki sejarah konflik dan perjuangan panjang.

Reaksi Mualem itu, bagi sebagian kalangan di Aceh, mencerminkan penolakan terhadap keputusan pusat yang dianggap sepihak dalam menetapkan status keempat pulau tersebut. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS