Sudah Sembilan Provinsi di Indonesia Dukung NTT-NTB Tuan Rumah PON 2028
Reporter Kupang
Sabtu, 19 Februari 2022 / 2:40 pm
KUPANG, TELISIK.ID - Demi mewujudkan terlaksananya Pekan Olahraga Nasional (PON) Nusa Tenggara Tahun 2028, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terus berupaya menggalang dukungan dari provinsi-provinsi lain.
Saat ini tercatat sembilan provinsi di Indonesia yang telah menyatakan dukungan penuh untuk PON 2028 diselenggakan di NTT dan NTB.
Selain Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, DIY, Yogyakarta, Papua, Papua Barat dan Sumatera Utara, kini giliran Sumatera Selatan menyatakan dukungannya untuk NTT dan NTB.
Usai bertemu gubernur delapan provinsi itu, kali ini Wakil Gubernur NTT sekaligus Ketua KONI NTT Josef Nae Soi (JNS) melakukan pertemuan dengan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, Sabtu (19/2/2022).
Turut mendampingi Wagub JNS adalah para jajaran KONI NTT di antaranya Wakil Ketua Bidang Perencanaan Alex Riwu Kaho, Ketua Bidang Organisasi Frits Bria Seran, Wakil Bendahara Riky Kasematan, anggota Organisasi Servas Poso, dan Kaban Penghubung NTT, Donald Izaac.
"Kunjungan pertama di Sumatera ini dimulai dengan Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel). Jadi kehadiran kita disini guna meminta dukungan Sumsel untuk mendukung NTT dan NTB tuan rumah PON XXII," jelas Josef Nae Soi dalam keterangannya yang diterima Telisik.id.
"Sumsel ini olahraganya sudah sangat maju dan bahkan juga sudah berhasil menyelenggarakan event-event nasional dan internasional di ibukotanya yaitu Palembang. Salah satunya adalah ajang Asian Games tahun 2018 lalu di mana Indonesia menjadi tuan rumah dengan Jakarta dan Palembang menjadi Kota penyelenggara even tersebut," ungkap Josef.
Ia menambahkan, pihaknya harus belajar dari Sumsel untuk kemajuan olahraganya, karena Palembang juga akan menjadi tuan rumah FORNAS (Festival Olahraga Rekreasi Nasional) VI tahun 2022 ini.
Sementara itu Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru memberikan apresiasi dan dukungan untuk pelaksanaan PON XXII Nusa Tenggara.
"Terkait PON tahun 2028, Sumatera Selatan siap mendukung NTT dan NTB menjadi tuan rumah. Kita juga apresiasi bagi Pemprov NTT dan NTB yang berani mengajukan diri menjadi tuan rumah," kata Heru.
"Tentunya menjadi tuan rumah penyelenggara PON bukanlah hal yang mudah. Anggaran harus disiapkan dengan baik, pembangunan venue-venue serta peningkatan pola pembinaan para atlet. Maka dari itu kita harap NTT dan NTB bisa bergandeng tangan untuk wujudkan PON tahun 2028 nanti," katanya lagi.
Ia menambahkan, untuk memajukan bidang olahraga maka sangat diperlukan sarana dan prasarana olahraga yang memadai.
"Kita di sini sangat memperhatikan bidang olahraga untuk bisa jadi industri. Palembang kini mempunyai sarpras olahraga yang lengkap. Di wilayah sarpras yang saling terintegrasi ini akan dibangun Sekolah Tinggi Olahraga dan Sport Science yang nantinya akan menjadi sport industri," kata Heru.
Untuk diketahui sejak awal tahun 2022 Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef A Nae Soi (JNS) dan Bupati Ngada, Paru Andreas berkeliling ke sejumlah provinsi guna menggalang dukungan bagi NTT dan NTB sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII tahun 2028.
Delapan provinsi yang sudah didatangi sebelumnya yakni Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Sumatera Utara, Papua dan Papua Barat. Delapan provinsi itu telah menyatakan mendukung NTT-NTB sebagai tuan rumah bersama PON XXII tahun 2028.
“Kami dari NTT datang khusus ke delapan provinsi untuk minta dukungan menjadi tuan rumah PON XXII (PON Nusa Tenggara). Tentunya ini juga sebagai pendekatan dengan historis dan sebagai apresiasi di mana dalam sejarah, tercatat PON pertama tahun 1948 diselenggarakan di Provinsi Jawa Tengah, yaitu di Kota Solo,” ujar Wagub JNS, Jumat (18/2/2022) kemarin.
Kata Wagub JNS, pihaknya berbicara dalam konsep wawasan nusantara, maka agar PON setelah Papua di ujung Timur tahun 2021, nanti PON XXI 2024 diadakan di ujung Barat Indonesia, yaitu di Aceh-Sumut.
"Sudah saatnya, PON XXII diadakan di ujung Selatan tahun 2028, dan nanti 4 tahun kemudian di Utara Indonesia. Ini juga dengan adanya kepentingan geopolitik dan geostrategis yang harus dipertimbangkan, yaitu ada Sabang dan Merauke, ada Miangas dan Rote,” urainya.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, Pemprov Jawa Tengah siap mendukung NTT-NTB sebagai tuan rumah PON XXII.
"Saya akan sampaikan dukungan saya melalui channel YouTube, juga patut saya katakan NTT dan NTB itu adalah saudara kami juga,” jelasnya.
Menurut Gubernur Ganjar, sesungguhnya Jateng dan DIY sudah siap untuk ikut bidding April nanti, tetapi karena PON XX kemarin pihaknya menyerah untuk saudara dari ujung Timur, yaitu di Papua.
"Tapi karena ada permintaan dari Kakak Josef (Wagub NTT) yang datang langsung dan dengan mempertimbangkan pemerataan kesempatan, maka untuk kedua kalinya kami mengalah untuk sesama saudara dari bagian Timur,” tambahnya.
Gubernur Ganjar dalam kesempatan itu juga meminta agar Pemprov NTT-NTB memperhatikan sarana atau pembangunan venue PON 2028 nanti.
"Olahraga tidak sekadar prestasi, tapi juga harus menjadi industri. Apalagi saudara-saudara dari Timur Indonesia memiliki potensi besar di bidang olahraga" katanya.
Penting mempertimbangkan sport science dan pada atlet harus bisa training sampai ke luar negeri untuk persiapan
Hal tak jauh beda juga dikemukakan Ketua KONI DIY, Djoko Pekik Irianto. Secara prinsip, DIY mendukung NTT-NTB menjadi tuan rumah PON XXII.
“Hanya kami perlu ada pembicaraan secara internal, karena DIY sudah telanjur menyiapkan diri bersama Jateng untuk ikut bidding. Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan adalah syarat-syarat dalam mengilkuti bidding, termasuk anggarannya. Perlu ada evaluasi normatif setelah event PON buat apa dengan venue-venue yang ada,” katanya.
Baca Juga: Polda Sumut dan Satgas Pangan Temukan 53 Ton Minyak Goreng Disimpan di Dalam Gudang
Kata dia, pihaknya perlu waktu untuk konsolidasi secara internal, baru secara resmi memberi dukungan untuk PON Nusa Tenggara.
"Apalagi kalau Jateng sudah memberi dukungan ke PON Nusa Tenggara, kami Provinsi DIY tidak mungkin jadi tuan rumah sendiri,” timpal Sekretaris Umum KONI DIY, Sigit Sapto Raharjo.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa tanpa ragu langsung memberikan dukungan kepada NTT untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah PON 2028 mendatang.
Baca Juga: Target 100 Persen, Ratusan Buruh di Kota Mojokerto Divaksin
“Pak Gubernur (NTT) sudah telepon saya, Pak Wagub Pak Josef juga sudah telepon, dan sekarang kunjungan resmi,” ujar Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah juga mengajak Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil sebagai wujud keseriusan Jatim dalam memberikan dukungan bagi NTT.
“Saya mengajak Pak Nabil, Ketua KONI, sehingga nanti ada perlu dukungan tertulis dari KONI, maka Pak Nabil, Insya Allah, sama-sama kita support NTT menjadi tuan rumah penyelenggara PON 2028,” tandasnya. (A)
Reporter: Berto Davids
Editor: Haerani Hambali