Sulawesi Tenggara Pastikan Ikut Pacu Target Produksi Padi Nasional Tahun 2025
Reporter
Jumat, 13 Desember 2024 / 9:08 pm
Distanak Sultra siap pacu produksi padi di tahun 2025 dengan membuka 5.726 hektare lahan sawah baru. Foto: Ist
KENDARI, TELISIK.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) RI menargetkan produksi padi nasional sebesar 32,83 juta ton pada tahun 2025 yang memerlukan sinergi antara program nasional dan daerah, serta dukungan dari berbagai sektor terkait.
Sekretaris Direktorat Tanaman Pangan Kementan RI, Akhmad Musyafak, menegaskan empat program RSPP (Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran) untuk memenuhi target produksi padi secara nasional.
Empat program RSPP itu yakni ketersediaan pangan berkualitas, peningkatan nilai tambah dan daya saing industri, pendidikan dan pelatihan vokasi, serta dukungan manajemen yang berkelanjutan.
Baca Juga: Dinas Sosial Sultra Siagakan Peralatan dan Kebutuhan Logistik Hadapi Puncak Musim Hujan
Selain itu, beberapa kegiatan strategis untuk tanaman pangan tahun 2025 antara lain pengembangan padi (termasuk cetak sawah, pengelolaan lahan potensial, dan pengembangan varietas unggul), serta pengembangan jagung dan pangan lokal seperti ubi jalar.
“Pada sektor alat dan mesin pertanian (alsintan), akan difokuskan pada distribusi Combine Harvester dan Power Thresher untuk meningkatkan hasil panen dan mengurangi kerugian pascapanen,” kata Musyafak, Jumat (13/12/2024).
Target produksi komoditas pangan strategis pada tahun 2025 antara lain padi sebesar 32,83 juta ton, jagung 16,68 juta ton, dan kedelai 334 ribu ton.
Untuk mendukung target ini, anggaran sebesar Rp 29,37 triliun akan disalurkan, dengan prioritas pada program swasembada pangan yang meliputi penyediaan Alsintan, pupuk subsidi, cetak sawah, dan optimasi lahan.
Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra juga akan berperan aktif dalam mempercepat pencapaian target produksi melalui ekstensifikasi pertanian.
Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, mengungkapkan bahwa pihaknya merencanakan pembukaan 5.726 hektare lahan sawah baru pada 2025, dengan Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) sebagai daerah prioritas.
Baca Juga: Jadwal Lengkap dan Link Pendaftaran SNBP dan UTBK SNBT 2025
Koltim dipilih karena memiliki potensi besar dalam pengembangan lahan persawahan. Rusdin berharap langkah strategis ini dapat meningkatkan produktivitas padi dan mendukung ketahanan pangan di Sultra, yang dikenal sebagai Bumi Anoa.
“Mudah-mudahan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dan provinsi untuk mewujudkan swasembada pangan, khususnya komoditas padi di Sultra,” ujar Rusdin.
Ia juga berharap bahwa pembukaan lahan sawah baru ini dapat mempercepat peningkatan produksi padi di Sultra secara berkelanjutan dan menjadikan daerah tersebut sebagai salah satu lumbung pangan mandiri di Indonesia. (B)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS