Tak Minta Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, PKS Fokus Bangun Bangsa

Ahmad Jaelani

Reporter

Sabtu, 21 September 2024  /  10:59 am

Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan, partainya tidak menargetkan jatah menteri di Pemerintahan Prabowo Subianto. Foto: Repro Antara

JAKARTA, TELISIK.ID - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampaknya tidak terlalu antusias dalam meminta jatah kursi menteri pada kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Al Habsyi, menegaskan bahwa partainya tidak memiliki target khusus untuk memperoleh posisi menteri setelah pasangan calon ini dinyatakan terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.

Dalam pernyataannya, Aboe menjelaskan bahwa PKS lebih fokus pada peran penting mereka dalam membangun bangsa, tanpa harus mengejar kursi kabinet.

"Yang terpenting bagi kami adalah bersama-sama membangun bangsa. Semoga keterlibatan PKS bisa lebih proaktif, dinamis, dan inovatif," ungkap Aboe kepada awak media, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (21/9/2024).

Aboe juga menegaskan bahwa PKS tidak akan mendesak Prabowo untuk memberikan jatah menteri kepada mereka. Menurutnya, keputusan terkait kabinet sepenuhnya diserahkan kepada Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.

Baca Juga: Kabinet Era Prabowo-Gibran Dikabarkan Gemuk Berjumlah 44 Menteri dan Lembaga

"Kami serahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo untuk menunjuk siapa yang pantas," kata Aboe.

Meskipun PKS bukan partai pengusung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, partai yang dipimpin Ahmad Syaikhu ini akhirnya bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju. Saat ini, komunikasi antara PKS dan Prabowo masih berlangsung. Aboe menambahkan bahwa proses komunikasi dengan Partai Gerindra berjalan positif.

"Proses komunikasi sedang berjalan, pokoknya on progress, positif," ungkapnya.

Terkait isu tawar-menawar posisi menteri, Aboe dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada negosiasi khusus yang dilakukan dalam komunikasi PKS dengan Prabowo.

"Tidak ada tawar-menawar, belum ada yang spesial dalam pembicaraan ini," jelas Aboe, yang juga anggota Komisi III DPR RI.

Sebelumnya, PKS merupakan bagian dari Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024. Selain PKS, koalisi tersebut juga terdiri dari Partai NasDem dan PKB.

Baca Juga: PDIP Merapat ke Kabinet Zaken Prabowo jika Hal Ini Terpenuhi

Namun, setelah hasil pilpres, PKB dan NasDem menyatakan dukungan mereka kepada Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Bergabungnya PKS ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadi sorotan publik setelah Ridwan Kamil diumumkan sebagai bakal calon gubernur yang diusung oleh KIM.

Selain itu, Suswono, politisi senior PKS, juga dinominasikan sebagai bakal calon wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024. Ini menjadi sinyal kuat bahwa PKS secara resmi telah bergabung dengan KIM. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS