Tak Terima Imam Desa Diganti, Warga Segel Gedung Serbaguna Desa di Muna
Reporter Muna
Rabu, 13 Oktober 2021 / 4:16 pm
MUNA, TELISIK.ID - Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Desa Bahutara, Kecamatan Kontukowuna sedikit terusik.
Pasalnya, gedung serbaguna disegel oleh masyarakat setempat hanya karena persoalan pergantian imam desa.
Penyegelan itu diketahui, setelah Camat Kontukowuna, La Inpres bersama forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) akan melakukan aksi perubahan melalui sosialisasi penegakan hukum dan pendidikan anti kekerasan.
La Inpres yang tak lain merupakan Ketua Tim Tanggap Konflik (Tanggo) langsung bertindak. Ia membuka segel dari kayu itu.
"Awalnya, Pj kades Bahutara menyarankan untuk lewat pintu belakang, saya menolak dengan alasan percuma kita mau sosialisasi, kalau fasilitas desa tersegel. Makanya, saya langsung memutuskan untuk membuka segelnya," kata Inpres, Rabu (13/10/2021).
ASN yang sementara mengikuti Diklat Pim III itu mengaku, persoalan pergantian imam desa itu sudah sejak lama terjadi. Ia sudah beberapa kali melakukan mediasi.
Baca juga: Kenaikan Intensif Perangkat Mesjid di Wakatobi Belum Terwujud
Baca juga: Polisi Tuntaskan Kasus Pedagang dan Preman Pasar Gambir, DPRD Akan Panggil Kapolda
Hasilnya, telah ada kesepakatan, bahwa persoalan tersebut tuntas. Namun, belakangan, warga kembali melakukan penyegelan.
"Setelah segel dibuka, saya langsung bertemu dengan warga dan berharap tidak ada lagi polemik," ujarnya.
Agar kejadian itu tidak terulang kembali, Inpres menekankan bagi Pj kades agar lebih intens melihat polemik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Pemerintah desa sebagai pelayan publik, harus membuka diri dan melayani warga bukan saja di balai desa, namun di rumah juga.
"Melalui aksi perubahan ini, kita harus merubah cara pandang, perlakuan, pelayanan dan membuang jauh hal-hal negatif yang bisa mengganggu sitausi kamtibmas," pintanya.
Anggota BPD Bahutara, Adi memberi apresiasi terhadap kinerja camat bersama Tim Tanggo yang telah membuka segel gedung serba guna dan menyudahi polemik yang selama ini terjadi di Bahutara.
"Langkah camat dan Tim Tanggo sangat tepat dan cepat mencairkan suasana," ujarnya.
Sementara itu, Tokoh Pemuda Kontukowuna, Muhamad Feri sangat mendukung upaya-upaya positif yang dilakukan camat dalam menjaga kamtibmas.
"Sekalipun Kontukowuna pernah berada di zona merah konflik, tapi saat ini sudah mulai hidup bergandengan tangan satu sama lain," pungkasnya. (A)
Reporter: Sunaryo
Editor: Fitrah Nugraha