Tanah Makam Khusus Kaum Muslim di Manggarai Berpindah
Reporter Kupang
Selasa, 29 November 2022 / 10:25 am
MANGGARAI, TELISIK.ID - Tanah pemakaman kedua bagi kaum muslim di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah berpindah. Bupati Manggarai, Heribertus Geradus Laju Nabit sendiri telah meresmikannya beberapa hari lalu.
Tanah tersebut berlokasi di Bahong, Kecamatan Ruteng, tepatnya di jalur Ruteng-Labuan Bajo.
Tanah makam yang baru ini akan digunakan sebagai "rumah masa depan" bagi umat muslim Manggarai sebab lokasi Pemakaman di Karot-Langke Rembong sudah padat dan melebihi kapasitas yang tersedia.
Bupati Manggarai sendiri mengapresiasi dukungan dari para tokoh adat Gendang Bahong yang boleh menyerahkan lokasi tanah ini untuk dijadikan tanah pemakaman umat muslim Manggarai.
"Ucapan terima kasih kepada tua-tua adat Gendang Bahong. Yang dalam keterbatasan menyerahkan tanah ini untuk menjadi rumah masa depan komunitas muslim Manggarai," kata Bupati, Selasa (29/11/2022).
Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh komunitas muslim Manggarai selama ini sudah membantu dan meringankan kerja pemerintah di tengah keterbatasan anggaran sebagaimana sekarang ini.
Baca Juga: Pengakuan Pejabat Kemenag Diduga Memalsukan Surat Keterangan saat Diperiksa Polisi
Selain itu, kata dia, aktivitas kaum muslim selama ini adalah juga bagian dari pembangunan kesatuan dalam keberagaman.
"Kita berupaya untuk menguatkan kembali komitmen yang sudah dibangun antara komunitas muslim Manggarai dengan masyarakat adat Gendang Bahong. Sehingga tidak ada pembicaraan baru lagi di beberapa tahun kemudian," katanya.
Karena itu Bupati Manggarai berharap agar lokasi ini nantinya dijaga dan ditata dengan baik sehingga menjadi contoh bagi lokasi-lokasi lainnya yang dimiliki pemerintah.
Sementara itu, ketua Majelis Ulama Indonesia Manggarai Hj. Marrolah Abdulrahman mengapresiasi dukungan penuh dari Pemkab Manggarai dan masyarakat adat gendang Bahong untuk tanah makam bagi umat muslim ini.
Hal ini, kata dia, sejalan dengan peran organisasi keagamaan MUI yang kehadirannya mengayomi umat muslim dengan berpedoman pada Trilogi Kerukunan.
Trilogi Kerukunan itu adalah membangun kerukunan dengan pemerintah, membangun kerukunan dengan antar umat beragama dan membangun kerukunan internal umat beragama Islam.
"Terima kasih untuk ikhtiar ini, karena itu kita rawat dan jaga. Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari proses perjalanan ibadah. Kita sesungguhnya berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Karena itu tak ada hal yang bisa menyombongkan diri," tutur Hj. Marolah.
Tersedianya tanah untuk pemakaman umat muslim ini merupakan hasil usaha dan swadaya umat muslim Manggarai.
Tentu saja melalui komunikasi yang intens dengan para tua-tua adat dan masyarakat Gendang Bahong.
Ke depannya hubungan baik ini diharapkan tetap berlangsung terus menerus. (B)
Penulis: Berto Davids
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS