Tembak Mati Tiga Terduga OPM Berbuntut Kericuhan, Warga Sipil jadi Korban Separatis di Puncak Jaya

Ahmad Jaelani

Reporter

Rabu, 17 Juli 2024  /  9:01 pm

Detik-detik mobil aparat TNI dan Polisi, diduga dibakar OPM. Foto: Screenshot video

PUNCAK JAYA, TELISIK.ID - Kericuhan yang meluas di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, Rabu (17/7/2024), telah menyebabkan banyak warga sipil menjadi korban tindak kekerasan.

Kejadian ini diduga, dipicu oleh penembakan yang menewaskan tiga warga setempat, yang diklaim oleh pihak TNI sebagai anggota kelompok separatis OPM. Insiden ini telah menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan di kalangan warga.

Kericuhan tersebut dipicu oleh aksi brutal massa yang menuntut kejelasan atas penembakan tersebut. Massa yang marah menyerang siapa saja yang mereka anggap bukan bagian dari kelompok mereka, seperti dilansir dari seputarpapua.com.

Akibatnya, banyak warga yang mengalami luka-luka, terutama karena serangan menggunakan alat tajam. Situasi semakin memanas ketika massa membakar kendaraan aparat keamanan dan merusak berbagai fasilitas.

Hingga malam hari, situasi di Puncak Jaya masih mencekam. Warga setempat merasa terancam dan takut akan terulangnya kekerasan. Aparat keamanan berusaha untuk mengendalikan situasi, namun upaya mereka sering kali terhambat oleh ketidakpastian dan ketegangan yang tinggi di lapangan.

Baca Juga: Jenazah Prajurit Korban Penembakan OPM Tiba di Kampung Halaman

Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, mengkonfirmasi adanya korban luka akibat kericuhan tersebut. Meskipun tidak memberikan angka pasti, ia menyatakan bahwa banyak korban yang mengalami luka-luka serius akibat serangan massa.

Aparat keamanan di Puncak Jaya memberikan pertolongan pertama dan mengevakuasi korban ke RSUD setempat untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Insiden penembakan yang memicu kericuhan ini terjadi pada Selasa malam (16/7/2024), ketika anggota TNI melakukan operasi di Kampung Karubate, Distrik Muara.

Operasi ini bertujuan untuk menangkap pimpinan OPM Teranus Enumbi dan anggotanya. Namun, saat upaya penangkapan dilakukan, terjadi baku tembak antara aparat dan kelompok OPM. Dalam baku tembak tersebut, tiga anggota OPM tewas, sedangkan Teranus Enumbi berhasil melarikan diri.

Ketiga anggota OPM yang tewas adalah SW (33), YW (41), dan DW (36). Di tempat kejadian, aparat menemukan senjata api rakitan dan bendera Bintang Kejora, simbol perjuangan OPM.

Penemuan ini memperkuat dugaan bahwa mereka adalah anggota aktif OPM yang terlibat dalam berbagai aksi kekerasan di Papua.

Sementara mengutip antaranews.com, Kapendam XVII Letkol Inf Chandra Kurniawan mengakui, anggota TNI menembak tiga terduga anggota OPM yang selalu membuat teror di wilayah Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah ditembak hingga meninggal.

"Memang benar, anggota Satgas Yonif RK 753/AVT, Selasa (16/7) malam sekitar pukul 19.45 WIT melakukan penindakan dengan menembak terduga anggota OPM pimpinan Teranus Enumbi," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan dalam keterangan tertulisnya.

Saat ini, jenazah ketiga terduga anggota OPM masih berada di RSUD Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya.

"Insiden itu berawal dari adanya dugaan keberadaan pimpinan OPM Teranus Enumbi bersama beberapa anggotanya yang memasuki pemukiman warga di kampung Karubate, Distrik Muara dengan membawa senjata api," katanya.

Dengan adanya dugaan tersebut, kemudian direspons Satgas Yonif RK 753/AVT dengan melakukan penindakan terhadap gerombolan OPM tersebut.

Baca Juga: Pemda Konawe Hibahkan Lokasi Pembangunan Makodim

Saat akan ditangkap, anggota OPM melakukan perlawanan dengan mengeluarkan tembakan ke arah prajurit sehingga dibalas untuk melumpuhkan mereka.

Tiga orang terduga OPM yang tewas adalah SW (33), YW (41), DW (36) dan di TKP juga ditemukan satu pucuk senjata api jenis pistol rakitan serta bendera Bintang Kejora .

"Pimpinan OPM Teranus Enumbi berhasil lolos melarikan diri," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra tentang Teranus Enumbi yang merupakan salah satu pimpinan OPM yang masuk dalam DPO polisi terkait penyerangan ke aparat keamanan tahun 2018.

Adapun aksi kekerasan yang melibatkan Teranus Enumbi tercatat tanggal 19 Maret menyerang, menembak dan membacok dua prajurit yakni Sertu Ismunandar dan Serka Salim.

Selanjutnya, tanggal 30 Mei menyerang dan menembak tukang ojek Jainul (44), tanggal 31 Mei menyerang dan menembak warga sipil Prasetyo (33), dan tanggal 19 Juni penyerangan dan menembak tukang ojek Husen (39). (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS