Viral, Hidangan Kotoran Gajah Dihargai Rp 9 Juta di Restoran Mewah

Ahmad Jaelani

Reporter

Sabtu, 19 April 2025  /  12:26 pm

Kotoran gajah disulap jadi hidangan mewah seharga Rp 9 juta. Foto: Repro Tribunnews.

SHANGHAI, TELISIK.ID - Shanghai kembali mencuri perhatian dunia maya setelah sebuah restoran mewah menyajikan hidangan penutup dari kotoran gajah yang telah dikeringkan dan disterilkan, dengan harga mencengangkan mencapai Rp9 juta.

Keunikan dan kontroversi kuliner ini viral di platform media sosial, terutama TikTok versi China, Douyin.

Restoran mewah di Shanghai, China, menjadi pusat perhatian publik setelah menyajikan makanan berbahan dasar kotoran gajah yang telah dikeringkan dan disterilkan.

Hidangan ini ditawarkan sebagai bagian dari paket makan mewah seharga 3.888 yuan atau sekitar Rp 9 juta. Informasi ini pertama kali menjadi viral setelah seorang food vlogger bernama "Diari Makanan Michelle" membagikan pengalamannya pada 7 April 2025 melalui akun Douyin.

Melansir Tribunnews, Sabtu (19/4/2025), vlogger tersebut menulis, “Makan kotoran gajah di restoran baru di Shanghai, makan bubur bau, mengunyah daun dan menjilati es batu, makanan ini sangat abstrak sehingga saya ingin mengembalikan uangnya #TikTokLifeFoodSeason #HidanganLokalDiUjungLidah.”

Restoran tersebut dikenal sebagai pelopor kuliner ramah lingkungan yang mengangkat konsep “masakan fusi ekologis.” Konsep ini mencakup penggunaan bahan-bahan alami dan tidak konvensional, seperti daun pohon, es batu berlapis madu, hingga kotoran gajah yang telah melalui proses sterilisasi ketat. Semua sajian didesain untuk memberikan pengalaman kuliner yang tak biasa.

Sebelum menikmati hidangan utama, para tamu diajak mengikuti ritual unik, seperti memetik daun dari tanaman pot dan mencelupkannya ke dalam saus untuk dimakan mentah. Seorang pelayan menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari pengalaman kuliner berbasis alam yang ingin mereka sampaikan.

Baca Juga: 

Salah satu hidangan yang mencuri perhatian adalah penutup bertajuk “Bunga yang Dimasukkan ke Kotoran Gajah.” Sajian ini diracik dari kotoran gajah kering yang dihancurkan menjadi serpihan renyah, lalu dihias dengan selai buah, serbuk sari, sorbet madu, dan parfum herbal.

Para tamu bahkan bisa menaiki tangga untuk mengikuti “tur hidangan penutup” agar dapat memilih kombinasi rasa sesuai preferensi mereka.

Menurut laporan dari media lokal Jiupai News, dua pendiri restoran tersebut berasal dari kelompok etnis Blang di China dan satu lagi berasal dari Prancis. Mereka menghabiskan tujuh tahun untuk meneliti hutan hujan lebat di Provinsi Yunnan sebelum akhirnya membawa ide ekosistem tersebut ke tengah kota Shanghai melalui restoran ini.

Kotoran gajah diketahui kaya akan serat tanaman, yang menjadi alasan pemilihan bahan tersebut. Menurut South China Morning Post (SCMP), kotoran gajah yang telah disterilkan dianggap aman untuk dikonsumsi dalam konteks hidangan seni kuliner eksperimental seperti ini.

Namun demikian, muncul perdebatan terkait apakah hidangan ini telah memenuhi standar keamanan pangan. Undang-Undang Kebersihan Makanan China menyatakan bahwa makanan harus tidak beracun, tidak berbahaya, dan memenuhi standar gizi.

Meskipun telah didesinfeksi, belum ada konfirmasi resmi apakah kotoran gajah dalam bentuk kuliner memenuhi regulasi ini.

Reaksi netizen pun beragam. Seorang komentator di Douyin menulis, “Benar-benar menjijikkan dan menakutkan. Saya dari Provinsi Yunnan, tetapi kami jelas tidak mengonsumsi kotoran gajah di sini.”

Sementara itu, netizen lain mengatakan, “Orang kaya bisa makan apa saja, dan Shanghai, yang terkenal sebagai Kota Ajaib, benar-benar sesuai dengan julukannya.”

Baca Juga: Unik: Perumahan di AS Bisa Parkir Pesawat Depan Rumah

Ada pula komentar yang menyebut bahwa restoran tersebut lebih mirip laboratorium eksperimen daripada tempat makan biasa. “Ini bukan restoran konvensional; ini lebih mirip dengan tempat eksperimen baru,” tulis seorang pengguna Douyin. “Jika Anda mencari pengalaman bersantap yang unik, tempat ini tentu patut dicoba,” sambung pengguna lainnya.

Selain kotoran gajah, restoran ini juga menyajikan hidangan lain yang tak kalah eksentrik. Salah satunya adalah lendir hitam yang menyerupai bunga bangkai atau Rafflesia, yang dikenal karena aroma busuknya.

Pelayan restoran menjelaskan bahwa hidangan ini melambangkan bau daging membusuk sebagai simbol dari proses alam.

Restoran ini juga menyajikan madu dan serbuk sari di atas es batu, yang harus dijilat langsung oleh para tamu. Pengalaman bersantap tersebut benar-benar dirancang agar para pengunjung merasa seolah berada di tengah hutan hujan yang liar namun tetap dalam kemewahan kota metropolitan Shanghai. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS